Page 25 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 OKTOBER 2020
P. 25
Judul Strategi Serap Pekerja Dinanti
Nama Media Kompas
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL Pg10
Jurnalis Age
Tanggal 2020-10-16 04:41:00
Ukuran 224x153mmk
Warna Hitam/Putih
AD Value Rp 110.880.000
News Value Rp 332.640.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
positive - Timboel Siregar (Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia) Jangan
sampai UU berlaku, karpet merah investasi sudah diberikan, tetapi penyerapan tenaga kerja
tetap rendah. Pemerintah perlu menjabarkan strategi konkret, bukan sekadar data proyeksi
negative - Timboel Siregar (Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia) Segi
implementasi yang seharusnya dibenahi pemerintah. Sayang, upaya penguatan ini tidak tampak
dalam draf UU Cipta Kerja
neutral - Hariyadi B Sukamdani (Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia) Anomali itu
menunjukkan, selama ini investasi kita tidak efisien. Perlu ada juga cetak biru mengambil peluang
realokasi investasi saat pandemi
neutral - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Dari 15 KEK yang dibangun, ada potensi
penyerapan 1,2 juta tenaga kerja. Proyeksinya, dengan UU ini, iklim investasi semakin kondusif
dan perluasan kesempatan kerja semakin berkualitas
negative - Rosan P Roeslani (Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia) PHK itu tak
mudah karena ada konsekuensi pesangon yang selama ini hitungannya tinggi. Kalaupun
sekarang berkurang, tetap berdampak pada pengusaha, apalagi kondisi masih seperti ini. Tentu
kami akan bertahan dulu
Ringkasan
nomali peningkatan investasi yang tidak berbanding lurus dengan penyerapan tenaga kerja harus
dijawab dengan rencana dan strategi konkret, serta peningkatan pengawasan untuk menjamin
kesejahteraan pekerja. Membenahi regulasi lewat Undang-Undang Cipta Kerja saja tidak cukup
untuk memenuhi janji pemerintah menyerap lebih banyak tenaga kerja dan menyejahterakan
pekerja. Perlu ada cetak biru dan pembenahan dari sisi implementasi.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, investasi yang saat ini mengantre untuk
masuk ke Indonesia mayoritas berasal dari sektor padat karya. Umumnya, mereka berasal dari
perusahaan asal Jepang, Korea Selatan, dan China yang merealokasi pabriknya dari China.
24