Page 281 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 OKTOBER 2020
P. 281

Jazuli,  perwakilan  buruh  dari  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Jawa  Timur
              menyampaikan bahwa UU Cipta Kerja sudah merampas hak dia dan kawan-kawannya. "Kami
              merasa  hak  keperdataan  kami  dirampas  karena  soal  pesangon  misalnya,  kesepakatan  kami
              dengan  perusahaan  sudah  jelas  dan  adil.  Kenapa  mesti  diubah  lagi  dengan  undang-undang
              (Cipta Kerja) itu," keluhnya.

              Ketua  DPD  SPSI  Jawa  Timur  Ah-mad  Fauzi  turut  menyampaikan  kekhawatiran  para  buruh
              terhadap undang-undang yang baru saja disahkan. Informasi yang beredar, penentuan UMK
              tidak berpihak pada kaum buruh. "Di sini kami menyuarakan hak sekaligus mendapat penjelasan
              tentang persoalan tersebut," ucapnya. Dia mengungkapkan, permasalahan buruh masih sering
              terjadi. Termasuk masalah outsourcing.

              Menurut dia, para buruh tidak ingin UU Ciptakerja menambah masalah baru. "Kami berharap,
              pemerintah mengakomodir hak kelompok buruh," ucapnya.

              Dia menyebutkan bahwa peraturan yang sudah baik tidak perlu diubah. Tidak harus juga gugur
              karena ada UU Cipta Kerja. Apalagi jika peraturan tersebut sudah disepakati perusahaan dan
              para pekerjanya.

              "Tidak boleh luntur karena adanya omnibus law (UU Cipta Kerja) itu," tambah dia.

              Selain KSPI dan SPSI, ada 25 perwakilan buruh yang datang langsung menemui Menko Polhukam
              mewakili  rekan-rekannya  di  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Seluruh  Indonesia  (KSPSI),  Serikat
              Pekerja  Mandiri  (SPM), Serikat  Buruh  Sejahtera  Indonesia  (SBSI),  Konfederasi  Serikat  Buruh
              Seluruh  Indonesia  (KSBSI),  dan  perwakilanBuruh  Sidoarjo.  Mereka  datangbersama  Gubernur
              Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

              Menurut  Khofifah,  pertemuan  perwakilan  buruh  Jawa  Timur  dengan  Menko  Polhukam
              merupakan keinginan para buruh. Saat bertemu di Surabaya, para buruh menyampaikan dua
              permintaan kepada Khofifah. Pertama, Pemprov Jawa Timur diminta menyurati presiden. Dia
              memastikan surat itu sudah dikirim. "Sudah kami sampaikan drafnya, kami sudah kirim," kata
              dia. Kemudianyang kedua, para buruh meminta bertemu Mahfud.

              Kemarin Khofifah menepati janji mempertemukan perwakilan buruh dengan Mahfud. Pertemuan
              itu  berlangsung  kemarin.  Dia  mempersilakan  perwakilan  buruh  bertanya  langsung  kepada
              Mahfud. Sedikitnya delapan pertanyaan yang disampaikan. Di antaranya terkait UMK, UMSK,
              perjanjian  kerja  bersama  (PKB),  serta  pesangon.  "Pak  Mahfud  sudah  merespons  secara
              komprehensif," kata orang nomor satu di Jawa Timur itu.

              Namun demikian, Khofifah menyebutkan, di antara masukan dan usulan yang dibawa para buruh
              dari Jawa Timur, masih ada yang harus diteruskan kepada instansi lain. Misalnya Kementerian
              Keuangan (Kemenkeu). "Kemudian ada yang terkait dengan PP dan tentu beberapa hal terkait
              dengan Kemenaker," terang dia, Mahfud, lanjut dia, sudah memastikan akan meneruskan usulan
              yang disampaikan kemarin.

              Baik kritik maupun usulan dari para buruh, Mahfud menampung semuanya. Dia juga menjelaskan
              beberapa hal terkait UU Cipta Kerja.


              "Ada salah paham terhadap undang-undang tersebut," ujarnya. Menurut dia, presiden pun sudah
              menjelaskan kesalahpahaman itu. Dia memastikan akan berkoordinasi dengan lembaga yang
              menangani secara teknis undang-undang tersebut.

              "Kalau dinilai mengganggu konstitusi, pasti akan dibenahi," tegas dia.

              Menurut Mahfud, nantinya usulan-usulan itu juga bisa disalurkan melalui peraturan teknis di
              bawah  UU.  Mulai  kebijakan  yang  dikeluarkan  presiden  sampai  kepala  daerah.  Termasuk  di

                                                           280
   276   277   278   279   280   281   282   283   284   285   286