Page 282 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 OKTOBER 2020
P. 282

antaranya peraturan pemerintah (PP), peraturan kepala daerah (perkada), sampai peraturan
              menteri (permen).
              "Juga tidak menutup kemungkinan mengubah UU (Cipta Kerja) melalui uji materi di Mahkamah
              Konstitusi," jelasnya.

              Terpisah, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal angkat suara soal
              ajakan pemerintah untuk duduk bersama menyusun rancangan aturan turunan dariRUU Ciptaker
              klaster  ketenagakerjaan.  Dia  secara  tegas  menolak  untuk  ikut  urun  rembug.  Sikap  ini  juga
              termasukSl federasi serikat buruh lainnya.

              "Karena buruh menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja khususnya klaster ketenagakerjaan, maka
              dengan demikian 32 federasi konfederasi serikat buruh tidak akan terlibat," tegasnya.

              Lagi pula, menurut dia, penyusunan aturan ini terkesan sangat terburu-buru. Seolah sedang
              kejar tayang lagi seperti sebelumnya. Sehingga memunculkan dugaan, undangan pembahasan
              bagi serikat pekerja/buruh hanya sebagai alat legitimasi saja. Sebagai formalitas. Bahkan, bisa
              jadi rancangan peraturan pemerintah (RPP) sudah rampung.

              "Dan aksi penolakan Omnibus Law oleh buruh akan semakin membesar dan bergelombang,"
              katanya.

              Pemerintah  memang  berulang  kali  menegaskan  akan  mengajak  seluruh  stalceholder
              ketenagakerjaan  untuk  menyusun  RPP  klaster  ketenagakerjaan.  Tak  terkecuali  serikat
              pekerja/buruh. Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Anwar Sanusi mengatakan,
              tripartite  dilakukan  untuk  menyerap  aspirasi  dari  berbagai  stakeholder  terutama  pekerja.
              Pihaknya juga akan melibatkan unsur masyarakat dalam pembahasannya. "Kemarin kita juga
              sudah bertemu dengan Forum Rektor," ujarnya.

              Mengenai adanya penolakan dari pekerja/buruh, Anwar mengatakan, untuk hadir dan terlibat
              merupakan.  Namun  yang  jelas,  pihaknya  terbuka  dan  mengundang  seluruh  stakeholder
              ketenagakerjaan untukmemberikanmasukan. Setidaknya, ada 3-4 RPP yang bakal disusun oleh
              Kemenaker sebagai aturan turunan dari RUU Cipta Kerja klaster ketenagakerjaan. Meliputi, RPP
              tentang Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), RPP tentang pengupahan, RPP waktu kerja, waktu
              istirahat, hubungan kerja dan pemutusan hubungan kerja, serta tenaga kerja asing.
              Anwar optimis seluruhnya bisa rampung sesuai target pemerintah. "Saat ini RPP langsung kita
              kerjakan. Kita upayakan (selesai dalam satu bulan, red), saya buat klaster-klasterRPP? papar
              Mantan Sekjen KemendesPDTT tersebut.

              Kendati begitu, dia menampik tudingan bahwa seluruh RPP ini sudah rampung jauh-jauh hari.
              Sehingga, undangan pembahasan hanya sekadar formalitas. "Tepatnya, seluruh dokumen kita
              kumpulkan sehingga memudahkan konsolidasi dalam bentuk RPP yang saat ini kita kerjakan,"
              tegas Anwar, Seperti diketahui, RUU Ciptaker ini memang masih menyisakan banyak poin krusial
              yang  dilimpahkan  pengaturannya  dalam  aturan  turunan  yang  tengah  dikebut  oleh  masing-
              masing  kementerian teknis.  Meski  resistensi  masyarakat  masih  menguat  terhadap  RUU  sapu
              jagad  ini,  pemerintah  pun  terus  tancap  gas.  Termasuk  upaya  mendekati  sejumlah  kalangan
              untuk sosialisasi dan mendapat dukungan.

              Para menteri terkait diberikan waktu sebulan untuk merampungkan seluruh aturan turunan dari
              masing-masing klasterseperti yang disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada
              Rabu (7/10). (lum/wan/deb/ syn/riq/mia/jpg)





                                                           281
   277   278   279   280   281   282   283   284   285   286   287