Page 287 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 OKTOBER 2020
P. 287

Said menyampaikan, ke depan aksi penolakan omnibus law oleh buruh akan semakin membesar
              dan bergelombang. Tuntutan buruh tak berubah yakni meminta Omnibus Law UU Cipta Kerja
              dicabut.

              "Buruh menolak omnibus law UU Cipta Kerja. Dengan demikian tidak mungkin buruh menerima
              peraturan turunannya. Apalagi terlibat membahasnya," kata Said Iqbal kepada wartawan, Kamis,
              15 Oktober 2020.

              Said  menyinggung  sikap  DPR  yang  sempat  menjanjikan  buruh  akan  dilibatkan  dalam
              pembahasan pembuatan UU Cipta Kerja. Saat itu, DPR terkesan seperti sedang kejar setoran,
              buruh tidak didengarkan dan merasa dikhianati.

              Belajar dari peristiwa itu, kalau dalam membuat aturan turunan UU Cipta kerja pemerintah kejar
              tayang lagi, kuat dugaan serikat buruh hanya digunakan sebagai stempel atau alat legitimasi
              saja.

              "Padahal kami sudah menyerahkan draf sandingan usulan buruh, tetapi masukan yang kami
              sampaikan banyak yang tidak terakomodir. Tidak benar apa yang dikatakan DPR RI bahwa 80
              persen usulan buruh sudah diadopsi dalam UU Cipta Kerja," ujarnya.

              Said mengatakan, ada 4 langkah yang akan dilakukan buruh dalam menolak UU Cipta Kerja.
              Pertama, akan mempersiapkan aksi lanjutan secara terukur terarah dan konstitusional, baik di
              daerah maupun aksi secara nasional.

              Kedua, mempersiapkan ke Mahkamah Konstitusi untuk uji formil dan uji materiil. Ketiga, meminta
              legislatif review ke DPR RI dan eksekutif review ke Pemerintah.

              "Keempat, melakukan sosialisasi atau kampanye tentang isi dan alasan penolakan omnibus law
              UU Cipta Kerja khususnya klaster ketenagakerjaan oleh buruh," ujarnya. (ase).







































                                                           286
   282   283   284   285   286   287   288   289   290   291   292