Page 299 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 OKTOBER 2020
P. 299

"Buruh menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja. Dengan demikian tidak mungkin buruh menerima
              peraturan turunannya. Apalagi terlibat membahasnya," tegas Said Iqbal dalam keterangannya,
              Kamis (15/10).

              Said  Iqbal  menambahkan,  kalau  pemerintah  kejar  tayang  lagi  dalam  membuat  aturan
              turunannya, ada dugaan serikat buruh hanya digunakan sebagai stempel atau alat legitimasi
              saja.

              Menyinggung sikap DPR yang sempat menjanjikan buruh akan dilibatkan dalam pembahasan,
              tetapi terkesan seperti sedang kejar setoran, Said Iqbal mengatakan, buruh merasa dikhianati.
              "Padahal kami sudah menyerahkan draft sandingan usulan buruh, tetapi masukan yang kami
              sampaikan banyak yang tidak terakomodir" ujarnya.

              Said menambahkan, tidak benar apa yang dikatakan DPR RI bahwa 80 persen usulan buruh
              sudah diadopsi dalam UU Cipta Kerja. Ada empat langkah yang akan dilakukan buruh dalam
              menolak UU Cipta Kerja. Pertama, akan mempersiapkan aksi lanjutan secara terukur terarah dan
              konstitusional, baik di daerah maupun aksi secara nasional.

              Kedua, mempersiapkan ke Mahkamah Konstitusi (MK) untuk uji formil dan uji materiil. Ketiga,
              meminta legislatif review ke DPR RI dan eksekutif review ke Pemerintah.

              "Keempat, melakukan sosialisasi atau kampanye tentang isi dan alasan penolakan omnibus law
              UU Cipta Kerja, khususnya klaster ketenagakerjaan oleh buruh," pungkasnya.

              Adapun, RUU Omnibus Law Cipta Kerja disahkan DPR dan pemerintah menjadi UU dalam rapat
              paripurna DPR pada Senin (5/10) lalu. Sebanyak tujuh fraksi setuju, yakni Fraksi PDIP, Partai
              Gerindra, Partai Golkar, Partai Nasdem, PKB, PAN dan PPP. Sementara dua fraksi menolak, yakni
              Fraksi PKS dan Fraksi Partai Demokrat. Bahkan Fraksi Partai Demokrat melakukan aksi walk out
              dari ruang paripurna sebagai bentuk penolakan pengesahan UU Cipta Kerja.

              Saksikan video menarik berikut ini: Editor : Kuswandi Reporter : Gunawan Wibisono.







































                                                           298
   294   295   296   297   298   299   300   301   302   303   304