Page 303 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 OKTOBER 2020
P. 303

MENAKER : HANYA 7 PERSEN PERUSAHAAN YANG BAYAR PESANGON SESUAI UU
              KETENAGAKERJAAN
              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyebutkan ketentuan pesangon yang tertera dalam
              Undang-undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan sering kali tak dijalankan.

              Pasalnya, hanya 7 persen dari perusahaan yang membayar pesangon pekerja sesuai dengan
              ketentuan yang dimaksud.

              "UU 13 Tahun 2003 tentang ketentuan pesangon yang memang sangat bagus 32 kali [besar
              pesangon sebanyak 32 kali upah]. Namun, pada prakteknya hanya 7 persen yang mengikuti
              ketentuan. Jadi UU itu artinya tidak implementatif," kata Ida Fauziyah, dikutip dari Tempo.co,
              Kamis (15/10/2020).

              Ida  juga  menyebutkan  terdapat  27  persen  dari  perusahaan  yang  membayar  sesuai  dengan
              kesepakatan tetapi di bawah ketentuan UU. "Seharusnya tidak boleh," katanya.

              Menurutnya, hal itu dilakukan karena perusahaan tidak memiliki kemampuan untuk membayar
              besar pesangon PHK pekerja sebesar 32 kali upah.

              Berkaca dari fakta tersebut, Ida mengemukakan besaran pesangon di UU Cipta Kerja diturunkan
              dengan prinsip memastikan bahwa pesangon betul-betul menjadi hak dan dapat diterima pekerja
              atau buruh.

              "Pemerintah tidak mau seperti itu, makanya diturunkan dengan adanya kepastian," tuturnya.

              Terkait  bagaimana  memastikan  pekerja  atau  buruh  mendapatkan  hak  pesangonnya,  ia
              mengatakan akan ada ketentuan sanksi yang memaksa perusahaan. Sanksi tersebut akan diatur
              sebagaimana ketentuan UU Nomor 13 Tahun 2003.

              "Ada nanti sanksinya diatur. Law enforcement ditegakkan," katanya. Sementara itu, menurut
              Ida  menyebutkan besaran  pesangon  yang  di  atur  di  dalam  UU  Ketenagakerjaan  sebenarnya
              merupakan kemampuan rata-rata besar pesangon perusahaan di seluruh dunia. Tetapi, faktanya
              perusahaan belum mampu membayar.

              Di dalam UU Cipta Kerja, disebutkan besar pesangon diberikan maksimal 25 kali upah dengan
              skema  pembayaran  19  kali  oleh  perusahaan.  Sisanya,  enam  kali  melalui  program  Jaminan
              Kehilangan Pekerjaan yang dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan.

              Secara total, besar pesangon di UU Cipta Kerja ini lebih kecil dari jumlah yang ditetapkan dalam
              Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

              UU Cipta kerja yang disahkan juga memperkenalkan skema baru terkait dengan jaminan sosial
              ketenagakerjaan. Jaminan sosial tersebut diatur dalam JKP.

              JKP ini diklaim tidak mengurangi manfaat dari berbagai jaminan sosial lain yang telah ada seperti
              Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan
              Pensiun (JP).


              "Program JKP ini memiliki 3 manfaat yaitu cash benefit, vocational training [pelatihan kerja] dan
              akses penempatan," ujar Ida.








                                                           302
   298   299   300   301   302   303   304   305   306   307   308