Page 325 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 OKTOBER 2020
P. 325
"Tidak ada pembahasan, sambil dilihat-lihat isinya prinsipnya tidakada masalah," tambah Indra.
Naskah Undang-Undang (UU) Ciptaker yang diserahkan Indra adalah naskah setebal 812
halaman meski sebelumnya beredar berbagai draf UU Ciptaker ini pascadisahkan.
Draf elektronik pertama beredar dengan nama "5 OKT 2020 RU U Cipta Kerja Paripurna.pdf",
beredar pada 5 Oktober 2020, saat RUU Ciptaker disahkan DPR menjadi UU. Draf tersebut
dibagikan oleh pimpinan Badan Legislasi DPR kepada media.
Draf elektronik tersebut terdiri dari 905 halaman. Belakangan keberadaan draf tersebut
dipersoalkan lantaran sejumlah anggota DPR termasuk anggota B aleg masih ada yang belum
menerimanya.
Wakil Ketua Baleg DPR Achmad Baidowi mengatakan adanya anggota dewan yang belum
menerima draf karena masih ada hal yang harus diperbaiki di dalam draf tersebut.
Selanjutnya pada Senin (12/10) pagi, beredar dokumen elektronik lain dengan n a m a: RUU
Cipta Kerja -kirim Ke Presi-c/e/j.pc//setebal 1035 halaman.
Berbeda dari doku men sebel u mnya, pada bagian akhir terdapat koloni tanda tangan Wakil
Ketua DPR AzizSyamsuddin. Menurut Sekjen DPR Indra Iskandar, draf tersebut merupakan hasil
perbaikan yang di laku-kan Baleg pada Minggu (1 1/10) malam dengan sejumlah perbaikan
redaksional.
Selanjutnya masih pada Senin(12/10) namun sore harinya muncul lagi draf elektronik UU
Ciptaker berjudul: i? UU Cipta Kerja penjelasan.pdf. Jumlah halaman pada dokumen itu
menyusut menjadi 812halaman.
Sekjen DPR Indra Iskandar mengatakan terjadi perubahan format pengaturan kertas dari A4
menjadi legal.
Dalam draf elektronik tersebut antara lain terjadi perubahan di Bab IV Ketenagakerjaan terkait
program jaminan sosial. UU Ciptaker ini memuat 1 1 kluster, 15 bab, 186pasardan merevisi 77
undang-undang. (Ant)
324