Page 116 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN18 DESEMBER 2020
P. 116
Judul Bonus demografi, Indonesia perlu tingkatkan keahlian pekerja muda
Nama Media antaranews.com
Newstrend Transformasi Digital
Halaman/URL https://www.antaranews.com/berita/1900872/bonus-demografi-
indonesia-perlu-tingkatkan-keahlian-pekerja-muda
Jurnalis M Razi Rahman
Tanggal 2020-12-17 17:05:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen Binalattas
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
positive - Mahatmi Parwitasari Saronto (Direktur Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)) Harus ada revolusi keahlian agar
tenaga kerja kita harus mampu menjawab tantangan future work tersebut, karena jika tidak
akan terjadi mismatch yang lebih besar (antara kebutuhan dunia industri dengan keahlian tenaga
kerja),
positive - Bhima Yudistira (Ekonom Indef) Pemda punya balai latihan kerja yang seharusnya
terintegrasi dengan program-program pemerintah pusat
Ringkasan
Dalam menghadapi kondisi bonus demografi di Indonesia pada tahun 2030-2040, maka
kebijakan yang perlu difokuskan adalah upaya peningkatan keahlian yang dimiliki pekerja
generasi muda agar bisa adaptif dengan iklim industri nasional.
"Harus ada revolusi keahlian agar tenaga kerja kita harus mampu menjawab tantangan future
work tersebut, karena jika tidak akan terjadi mismatch yang lebih besar (antara kebutuhan dunia
industri dengan keahlian tenaga kerja)," kata Direktur Ketenagakerjaan Bappenas Mahatmi
Parwitasari Saronto dalam Webinar "Kemitraan dalam Peningkatan Peluang Ekonomi Kaum
Muda", Kamis.
BONUS DEMOGRAFI, INDONESIA PERLU TINGKATKAN KEAHLIAN PEKERJA MUDA
Dalam menghadapi kondisi bonus demografi di Indonesia pada tahun 2030-2040, maka
kebijakan yang perlu difokuskan adalah upaya peningkatan keahlian yang dimiliki pekerja
generasi muda agar bisa adaptif dengan iklim industri nasional.
"Harus ada revolusi keahlian agar tenaga kerja kita harus mampu menjawab tantangan future
work tersebut, karena jika tidak akan terjadi mismatch yang lebih besar (antara kebutuhan dunia
industri dengan keahlian tenaga kerja)," kata Direktur Ketenagakerjaan Bappenas Mahatmi
115