Page 126 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN18 DESEMBER 2020
P. 126

"Jika dilihat dari realisasi tersebut memang belum mencapai 100 persen. Pada termin pertama,
              berdasarkan laporan Bank Penyalur, terdapat sejumlah data rekening yang bermasalah dan tidak
              dapat  ditransfer  sehingga  mengakibatkan  retur.  Atas  adanya  rekening  retur  tersebut,  kami
              kembalikan kepada BPJS Ketenagakerjaan untuk diperbaiki kembali," jelasnya.

              Ida membeberkan, BPJS Ketenagakerjaan memiliki mekanisme sendiri terkait perbaikan data
              rekening penerima yang bermasalah. Apabila data tersebut telah direvisi, maka Bank Penyalur
              akan kembali menyalurkan bantuan subsidi gaji/upah.

              Kemudian di tahapan penyaluran pada termin kedua yang telah berlangsung sejak pertengahan
              November  2020,  Komisi  Pemberantasan  Korupsi  (KPK)  memberikan  rekomendasi  kepada
              Kemnaker dan BPJS Ketenagakerjaan untuk memadankan data penerima dengan dibantu oleh
              Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan.

              Selain pemadanan dengan data pajak tadi, pihaknya juga melakukan monitoring serta evaluasi
              untuk memastikan agar penyaluran tepat sasaran.
              Elemen Buruh Kembali Demo, Tolak UU Cipta Kerja dan Minta Upah Buruh Naik November 2020,
              BPS Catat Upah Tani dan Buruh Bangunan Turun 0,36 Persen Menaker Ida Fauziyah: Pekerja
              yang Masuk pada 9 Desember 2020 Berhak atas Upah Kerja Lembur "Berdasarkan rekomendasi
              KPK, kami bersama BPJS Ketenagakerjaan berkoordinasi dengan Ditjen Pajak untuk melakukan
              pemadanan  data.  Upaya  ini  dilakukan  semata-mata  untuk  meyakinkan  agar  BSU  ini  tepat
              sasaran," katanya.

              "Alhamdulillah  setelah  pemadanan  dilakukan,  termin  kedua  dapat  terus  dilanjutkan  yang
              prosesnya masih berlangsung hingga saat ini. Mohon bersabar karena jangka waktu penyaluran
              hingga akhir Desember," imbuh Ida Untuk memastikan program berjalan dengan transparan dan
              akuntabel,  Kemnaker  telah  meminta  pendampingan  dari  Badan  Pemeriksa  Keuangan  (BPK),
              Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), serta KPK.

              "Kami diaudit oleh BPK dan BPKP, kami dimonitor oleh KPK. Kami pastikan tidak ada dana yang
              mengendap di Kemnaker. Kalaupun masih ada dana retur seluruhnya harus dikembalikan ke Kas
              Negara," tegas dia.



































                                                           125
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131