Page 169 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN18 DESEMBER 2020
P. 169
KAPAN BLT SUBSIDI GAJI RP 2,4 JUTA TERMIN II TAHAP 2 CAIR? INI PENJELASAN
KEMNAKER
TRIBUNJABAR.ID - Kementerian Ketenagakerjaan ( Kemnaker ) sudah mencairkan bantuan
subsidi upah atau gaji ( BSU). Total bantuan subsidi upah yang diterima pekerja bergaji di bawah
Rp 5 juta adalah Rp 2,4 juta. Pemberian itu dibagi menjadi dua termin, setiap terminnya pekerja
mendapat Rp 1,2 juta.
Termin I sudah selesai, termin II masih berlanjut. Setiap termin di bagi menjadi beberapa tahap.
Oleh sebab itu, tidak semua pekerja mendapat bantuan di waktu bersamaan.
Dikutip dari Kompas.com, Kemnaker per 8 Desember 2020, telah mencairkan bantuan untuk
11.023.780 pekerja dalam termin II.
Berikut rincian pencairan bantuan subsidi upah dari tahap I hingga tahap V di termin II.
Tahap I: penyaluran BSU mencapai 2.177.915 penerima.
Tahap II: penyaluran BSU mencapai 2.711.358 penerima.
Tahap III: penyaluran BSU mencapai 3.146.314 penerima.
Tahap IV: penyaluran BSU mencapai 2.439.982 penerima.
Tahap V: penyaluran BSU mencapai 548.211 penerima.
Pencairan bantuan tidak berhenti pada tahap V.
Masih mengutip sumber yang sama, Direktur Kelembagaan dan Kerja Sama Hubungan Industrial
Kemnaker, Aswansyah, mengatakan penyaluran subsidi gaji termin II akan terus berlangsung.
Pekan depan, menurutnya akan dicairkan BSU tahap "Mudah-mudahan minggu depan bisa cair,"
ujar Aswansyah saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/12/2020).
Dikutip dari laman resmi Kemnaker, Sekjen Kemnaker, Anwa Sanusi mengatakan penyaluran
bantuan subsidi upah sudah bisa dilakukan.
Sebab proses pemadanan data dengan DJP telah selesai dilaksanakan.
Meski tak menyebut kapan uang akan masuk ke rekening penerima, sekjen Anwar berharap
proses transfer dari bank ke penerima manfaat dapat segera dilaksanakan.
"Proses pemadanan data sudah selesai, semoga proses transfer bank ke penerima manfaat bisa
segera dilaksanakan," kata Sekjen Anwar.
Menaker Ida menjelaskan, secara keseluruhan termin, penyaluran bantuan subsidi upah belum
mencapai 100 persen.
Hal tersebut disebabkan adanya sejumlah data rekening penerima yang bermasalah, sehingga
penyalurannya terhambat, terutama pada termin pertama.
"Jika dilihat dari realisasi tersebut memang belum mencapai 100 persen. Pada termin pertama,
berdasarkan laporan Bank Penyalur, terdapat sejumlah data rekening yang bermasalah dan tidak
dapat ditransfer sehingga mengakibatkan retur. Atas adanya rekening retur tersebut, kami
kembalikan kepada BPJS Ketenagakerjaan untuk diperbaiki kembali," jelasnya.
168