Page 180 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN18 DESEMBER 2020
P. 180
Pada termin pertama, Ia mengatakan subsidi gaji sudah diterima oleh 12,26 juta orang (98,86
persen) senilai Rp14,71 triliun. Sebaliknya, bantuan subsidi gaji pada termin kedua telah
tersalurkan kepada 11,04 juta orang (89 persen) senilai Rp13,2 triliun.
"Kami informasikan bahwa saat ini penyaluran BSU [bantuan subsidi upah] telah sampai pada
gelombang/termin II. Adapun data penyaluran BSU per 14 Desember 2020 menunjukkan bahwa
realisasi BSU sudah mencapai Rp27,96 triliun (93,94 persen)," ujarnya, dikutip dari keterangan
resminya, Rabu (16/12/2020).
Kendati demikian, ia menjelaskan secara keseluruhan termin, penyaluran bantuan subsidi gaji
belum mencapai 100 persen. Hal ini disebabkan adanya sejumlah data rekening penerima yang
bermasalah sehingga penyalurannya terhambat, terutama pada termin pertama.
"Jika dilihat dari realisasi tersebut memang belum mencapai 100 persen. Pada termin pertama,
berdasarkan laporan Bank Penyalur, terdapat sejumlah data rekening yang bermasalah dan tidak
dapat ditransfer sehingga mengakibatkan retur. Atas adanya rekening retur tersebut, kami
kembalikan kepada BPJS Ketenagakerjaan untuk diperbaiki kembali," jelas dia.
Setelah itu, kata Menaker Ida, BPJS Ketenagakerjaan memiliki mekanisme sendiri terkait
perbaikan data rekening penerima yang bermasalah. Apabila data tersebut telah direvisi, maka
bank penyalur akan kembali menyalurkan bantuan subsidi gaji.
Sebelum melanjutkan penyaluran pada termin kedua yang telah berlangsung sejak pertengahan
November 2020, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan rekomendasi kepada
Kemnaker dan BPJS Ketenagakerjaan untuk memadankan data penerima dengan dibantu oleh
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan.
"Berdasarkan rekomendasi KPK, kami bersama BPJS Ketenagakerjaan berkoodinasi dengan
Ditjen Pajak untuk melakukan pemadanan data. Upaya ini dilakukan semata-mata untuk
meyakinkan agar BSU ini tepat sasaran," katanya.
179