Page 205 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 DESEMBER 2020
P. 205

miliar pada Februari 2020 lalu. Hal tersebut membuat pandai besi Kampar kebanjiran pesanan
              mulai dari Aceh hingga Kalimantan.


              PTPN V PILIH ALAT PANEN BUATAN LOKAL

              Provinsi Riau sebagai sentra usaha Kelapa Sawit di Indonesia turut membuka peluang usaha alat
              pertanian. Di industri Kelapa Sawit kebutuhan akan alat pertanian bisa dikatakan beragam, mulai
              dari alat berat yang ditujukan untuk sejumlah giat pertanian, hingga kebutuhan alat sederhana
              untuk panen seperti pisau dodos.

              Chief Executive Officer PT Perkebunan Nusantara V, Jatmiko K Santosa mengatakan peralatan
              panen semacam itu pasokanya dipercayakan pada pengrajin besi di Kabupaten Kampar, Riau.

              Dipaparkan  Jatmiko  pihaknya  belum  lama  ini  menyerahkan  bantuan  pengembangan  usaha
              sebesar Rp 600 juta kepada para pengrajin besi yang tergabung dalam unit koperasi bersama
              (KUB) Bina Jaya Bersama Rumbio Jaya Steel di Kabupaten Kampar.

              "Kegiatan perkebunan di PTPN V, kita mempercayakan Rumbio Jaya Steel (RJS) sebagai satu-
              satunya pemasok peralatan panen. 100% alat panen kita merupakan produksi dari pandai besi
              yang ada di Kampar," kata Jatmiko melalui keterangan tertulis, Senin (28/12).

              Jatmiko  menjelaskan  pihaknya  memiliki  alasan  untuk  mempercayakan  peralatan  pertanian
              mereka  kepada  RJS.  Salah  satunya  karena  kualitas  mumpuni  dan  kemudahan  meminta
              modifikasi alat sesuai kebutuhan perusahaan.

              Diketahui,  sejak  PTPN  V  mempercayakan  peralatan  panen  sawit  ke  RJS  melalui
              penandatanganan pembelian di hadapan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah, senilai Rp 1,6
              miliar pada Februari 2020 lalu. Hal tersebut membuat pandai besi Kampar kebanjiran pesanan
              mulai dari Aceh hingga Kalimantan.

              Lebih lanjut Jatmiko mengatakan PTPN V terus berusaha meningkatkan tingkat komponen dalam
              negeri (TKDN) dalam menjalankan usaha perusahaan agroindustri sawit dan karet milik negara.
              Semakin tinggi TKDN, maka akan semakin berkontribusi positif dengan perekonomian bangsa,
              kata dia.

              Bagi  masyarakat  Rimbo  Jaya,  keputusan  PTPN  V  itu  bekontribusi  positif  dibidang  ekonomi,
              khususnya geliat UMKM. Terlebih menimbang efek pandemi Covid-19 bagi perekonomian.

              "Saya  mendengar  bahwa  mayoritas  warga  di  Rumbio  Jaya  ini  menggantungkan  mata
              pencaharian mereka dari sektor pandai besi," tuturnya.

              Sementara itu Pimpinan KUB Bina Jaya Bersama RJS, Desrico, mengungkapkan setiap bulan
              usahanya tersebut mendapatkan pesanan tetap hingga 5.000 unit peralatan pertanian seperti
              egrek, gancu, dodos, dan lain sebagainya ke Pulau Kalimantan.
              "Kepercayaan  dari  PTPN  V  membuat  perusahaan  perkebunan  sawit,  terutama  swasta  juga
              mempercayakan produk peralatan panen mereka ke kita. Kami sangat berterimakasih dengan
              PTPN V atas kepercayaannya. Efek kepercayaan PTPN V luar biasa," ungkapnya.

              Desrico juga menyampaikan bahwa saat ini mereka tengah berusaha meningkatkan kapasitas
              produksi. Rencana itu mendapat dukungan dari PTPN V yang menyerahkan bantuan modal usaha
              sebesar Rp 600 juta kepada KUB Bina Jaya Bersama RJS.

              Adapun  Bupati  Kampar  Catur  Sugeng  menyampaikan  apresiasi  kepada  PTPN  V  yang  telah
              menyerap  produk  KUB  Bina  Jaya  Bersama  RJS  serta  memberikan  dukungan  modal  usaha.
                                                           204
   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210