Page 209 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 DESEMBER 2020
P. 209
paruh kedua, seiring mulai meningkatnya aktivitas perekonomian dunia meski pun masih
dibayangi risiko gelombang kedua (second wave) pandemi Covid-19. Kepala Kantor Perwakilan
(KPW) Bank Indonesia Provinsi Riau Decymus menyampaikan, tingkat perbaikan ekonomi
berbeda untuk tiap negara. Tergantung pada besarnya stimulus fiskal dan moneter, serta
kesuksesan penanganan Covid-19 dan peningkatan aktivitas penduduknya.
Dari sisi lapangan usaha (LU), perbaikan pertumbuhan ekonomi didorong oleh meningkatnya
pertumbuhan LU pertanian serta LU industri pengolahan. Pertumbuhan LU Pertanian didukung
oleh cuaca yang baik (kemarau basah) dan tidak ada gangguan kebakaran hutan sehingga
meningkatkan hasil produksi. Selanjutnya, kinerja LU Industri Pengolahan juga turut mengalami
perbaikan didorong oleh peningkatan permintaan global terhadap CPO dan penyerapan biodiesel.
Selain itu, pemintaan produk olahan pulp & kertas juga turut meningkat terutama untuk ekspor
kertas dan viscose rayon ke India dan Cina. Sementara LU Perdagangan juga mulai pulih sejalan
dengan pembukaan sektor-sektor ekonomi dan peningkatan daya beli masyarakat. Dampak dari
melemahnya ekonomiRiau akibat pandemi terlihat pada kondisi ketenagakerjaan Provinsi Riau
yang menunjukkan penurunan. Berdasarkan data BPS pada periode Agustus 2020, Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) meningkat dari 5,97 persen pada periode Agustus 2019 menjadi
6,32 persen.
MENDORONG AKSELERASI PEMULIHAN EKONOMI
Covid-19 telah membuat perekonomian secara nasional jatuh di 2020. Sejalan dengan pemulihan
ekonomi global, ekonomi nasional juga berangsur pulih mulai triwulan III 2020 dan diperkirakan
semakin meningkat sampai 2021.
PADA paruh pertama tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di banyak negara maju dan
berkembang mengalami kontraksi tajam akibat pembatasan mobilitas untuk memitigasi
penyebaran pandemi Covid-19. Kinerja perekonomian global mulai menunjukkan perbaikan pada
paruh kedua, seiring mulai meningkatnya aktivitas perekonomian dunia meski pun masih
dibayangi risiko gelombang kedua (second wave) pandemi Covid-19. Kepala Kantor Perwakilan
(KPW) Bank Indonesia Provinsi Riau Decymus menyampaikan, tingkat perbaikan ekonomi
berbeda untuk tiap negara. Tergantung pada besarnya stimulus fiskal dan moneter, serta
kesuksesan penanganan Covid-19 dan peningkatan aktivitas penduduknya.
Ekonomi Cina mulai mencatat pertumbuhan positif pada triwulan III-2020 dan diperkirakan
sebagai negara pertama yang mulai pulih. Perbaikan ekonomi juga tercatat di Amerika Serikat
(AS), meski disertai dengan kasus Covid-19 yang tertinggi. Sementara itu, mitra dagang utama
Riau seperti India dan Eropa diperkirakan mengalami kontraksi ekonomi cukup dalam yaitu
masing-masing sebesar -8,3 persen(yoy)
Secara keseluruhan tahun 2020, perekonomian global diperkirakan mengalami kontraksi sebesar
-4,4 persem (yoy), cukup dalam dibandingkan tahun 2019 yang tumbuh positif sebesar 2,9
persen (yoy) (World Economic Ooutlook IMF Oktober 2020). Sejalan dengan pemulihan ekonomi
global, ekonomi nasional juga berangsur pulih mulai triwulan III2020 dan diperkirakan semakin
meningkat sampai 2021. Pola kebiasaan hidup baru yang diterapkan pada triwulan III2020
berdampak pada berangsur pulihnya perekonomian nasional. Kinerja perekonomian nasional
akan terus meningkat hingga tahun 2021.
Ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh mencapai 4,8-5,8 persen pada tahun2021, didukung
oleh peningkatan kinerja ekspor, konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah, serta
investasi baik dari belanja modal pemerintah maupun swasta sebagai respons positif terhadap
UU Cipta Kerja. Stabilitas makroekonomi terjaga dengan inflasi yang akan terkendali sesuai
sasaran 31 persen serta nilai tukar rupiah yang akan bergerak stabil dan berpotensi menguat.
208

