Page 30 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 DESEMBER 2020
P. 30

KSPI INGATKAN PEMERINTAH ANCAMAN KRISIS SOSIAL DI 2021

              Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal meminta pemerintah waspada
              akan kemunculan krisis sosial di Indonesia akibat pandemi Covid-19 dan Omnibus Law Cipta
              Kerja. Said menjelaskan, ada tiga isu besar yang harus menjadi perhatian pemerintah di tahun
              mendatang. Pertama soal pandemi Covid-19, resesi ekonomi, dan ledakan pemutusan hubungan
              kerja (PHK).

              Sementara  itu,  Omnibus  Law  Cipta  Kerja  dinilai  KSPI  tidak  bisa  menyelesaikan  tiga  masalah
              tersebut, justru malah memperparah kondisi social ekonomi Indonesia. "Tolong pemerintah hati-
              hati, ini bisa jadi krisis sosial, yang paling merasakan yaitu buruh, dan kalangan menengah yang
              jadi penopang daya beli masyarakat," kata Said dalam konferensi pers virtual, Senin (28/12).

              "Kalangan  menengah  itu  kan  sekarang  udah  mulai  kerasa  ya,  mereka  kena  PHK,  sewa
              apartemennya gak bisa, kredit mobil gak bisa, ingat kalangan menengah ini adalah penggerak
              masyarakat," imbuh Said.
              Krisis  sosial  yang  dimaksud  Said  berupa  kerusuhan  yang  disebabkan  ketidakpercayaan
              masyarakat ke pemerintah. Said meyakini, di 2021 jika pemerintah tidak segera membatalkan
              Omnibus Law Cipta Kerja, maka pemogokan pekerja akan masif.

              Kondisi tersebut diperparah dengan pandemi Covid-19 yang justru semakin memburuk setiap
              harinya. Melihat dari jumlah penemuan kasus positif yang terus bertambah dan beberapa kali
              angka kematian Covid-19 pecah rekor dalam sehari.

              "Kita berharap Presiden Jokowi dan jajarannya bisa mengelola tiga isu besar ini dengan baik,
              dan  menghindari  dampaknya  seperti  pemogokan  atau  aksi  massa  yang  jauh  lebih  besar
              sepanjang 2021, apalagi kalau Omnibus Law diimplementasikan," kata Said.

              Pihaknya  menyarankan  pemerintah  untuk  membatalkan  Undang-Undang  Omnibus  Law  Cipta
              Kerja untuk mencegah terjadinya aksi massa yang lebih besar. Adapun jika pemerintah tidak
              bisa membatalkan beleid tersebut, maka presiden diharapkan mengeluarkan Perppu.

              "Menurut  kami  Omnibus  Law  itu  jangan  diimplementasikan,  kalau  bisa  keluarkan  perppu,
              keluarkan,  kalau  gak  bisa,  kami  minta  Majelis  Hakim  MK  lebih  bijak,  kepada  pasal  pasal
              kontroversial yang diajukan oleh buruh dan aktivis HAM," pinta Said.

              Ia juga mengakui pihaknya bisa saja melakukan mogok nasional karena permasalahan buruh
              dan  tuntutannya  tidak  mendapat  tanggapan  serius  dari  pemerintah.  Pihaknya  yang  telah
              mengajukan uji formil dan materiil UU Ciptaker juga berharap besar pada putusan MK yang adil.

              "Jika kemudian putusan MK merugikan buruh, mencederai rasa keadilan, pasti ada pemogokan,
              demonstrasi ada di mana-mana. Bahkan KSPI tidak menafik akan mogok nasional," tutupnya.
              (khr/ain).

















                                                           29
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35