Page 4 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 DESEMBER 2020
P. 4

pesangon  akan  diancam  sanksi  pidana.  Hukumannya  adalah  penjara  1-4  tahun  atau  denda
              sebesar maksimal 400 juta rupiah. Hal ini merujuk pada pasal 156 ayat 2 dalam UU Cipta Kerja.
              Dengan ancaman hukuman ini, maka pengusaha yang akan memecat pekerjanya mau takmau
              harus  memberi  uang  pesangon.  Karena  bukan  rahasia  lagi,  ada  oknum nakal  yang tak  mau
              memberi pesangon sama sekali.

              Atau memberi sekadar uang saku yang nominalnya tidak sesuai dengan aturan dari pemerintah.
              Ketika pengusaha harus memberi uang pesangon, maka mereka harus berpikir 2 kali jika akan
              memecat karyawannya seenaknya sendiri.

              Kadang ada pula oknum lain yang merumahkan pegawai, hanya karena alasan yang subjektif
              atau terbawa emosi. Padahal kinerjanya selama ini bagus. Boss juga tak bisa memecat pegawai
              jika ia meminta izin sakit atau mengalami kecelakaan kerja.

              Selain pesangon, maka mantan pegawai juga berhak menerima jaminan kehilangan pekerjaan
              (JKP), Jaminan ini adalah terobosan baru dari Presiden Jokowi, karena ia tak hanya memberi
              dana hingga 6 bulan gaji. Namun juga jaminan mendapat pekerjaan baru, yang akan disalurkan
              melalui bursa kerja. Sehingga mereka akan lekas mendapat pekerjaan bani.

              Jaminan kehilangan pekerjaan juga memberi pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dari
              para pengangguran. Sehingga ketika mereka belum mendapatkan pekerjaan baru, akan punya
              modal berupa skill. Mereka akan bertransformasi menjadi pengusaha, karena punya modal awal
              dari pesangon serta keterampilan yang didapat dari pelatihan JKP. Pelatihan itu bisa di bidang
              IT, tata boga, dan lain-lain.

              Fadjar Wisnuwardhani, Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Presiden, menyatakan
              bahwa jaminan kehilangan pekerjaan akan diatur melalui BPJS Ketenagakerjaan. Sumber dana
              JKP adalah dari pemerintah, iuran jaminan sosial, dan dana BPJS Ketenagakerjaan. Dalam artian,
              seluruh  pekerja  memang  wajib  punya  BPJS  Ketenagakerjaan,  karena  manfaatnya  dirasakan
              hingga mereka di-PHK.

              Dalam  UU  Cipta  Kerja  sudah  jelas  disebutkan  bahwa  tiap  hak  pekerja,  bahkan  sampai  ia
              dirumahkan, akan dibayarkan oleh pengusaha. Ia tetap akan mendapatkan pesangon sesuai
              dengan durasi kerja, dan hal ini memukul hoax bahwa dalam UU ini hak pesangon akan dihapus
              pemerintah. JKP juga jadi penolong karena memberi pelatihan dan informasi lowongan kerja.

              Dengan  begitu,  sudah  terbukti  bahwa  UU  Cipta  Kerja  tak  hanyamenguntungkan  bagi  para
              pengusaha,  tapi  juga  para  pekerja.  Karena  hak  pesangon  masih  tetap  diberi,  plus  JKP.
              Pemerintah berusaha adil agar tiap warga negara mendapat manfaat dari UU ini, termasukpara
              pekerja yang baru saja dirumahkan oleh perusahaan. madc/ita






















                                                            3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9