Page 229 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2020
P. 229

Ringkasan

              Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR ) RI telah mengesahkan Rancangan Undang-undang Cipta Kerja
              menjadi Undang-undang (UU) pada 5 Oktober lalu.

              Hingga kini, pengesahan UU Cipta Kerja masih menimbulkan pro kontra dari sejumlah pihak.

              Buntut dari disahkannya UU Cipta Kerja pun menimbulkan adanya aksi demonstrasi di beberapa
              wilayah Tanah Air.



              ALASAN JUMLAH PESANGON DITURUNKAN JADI 25 KALI GAJI DI UU CIPTA KERJA
              MENURUT MENAKER IDA

              Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR ) RI telah mengesahkan Rancangan Undang-undang Cipta Kerja
              menjadi Undang-undang (UU) pada 5 Oktober lalu.

              Hingga kini, pengesahan UU Cipta Kerja masih menimbulkan pro kontra dari sejumlah pihak.

              Buntut dari disahkannya UU Cipta Kerja pun menimbulkan adanya aksi demonstrasi di beberapa
              wilayah Tanah Air.
              Salah satu poin yang dianggap memberatkan para pekerja dan buruh adalah soal pesangon
              pemutusan hubungan kerja ( PHK ).

              Dalam  poin  tersebut,  pesangon  yang  tadinya  dibayarkan  sebanyak  32  kali  lebih  diturunkan
              menjadi 25 kali.

              Permasalahan itu kemudian ditanggapi oleh Menteri Ketenagakerjaan ( Menaker ), Ida Fauziyah
              dalam podcast di kanal YouTube Deddy Corbuzier .

              "Jadi prinsip dulu yang mau saya sampaikan. Ketentuan tentang pesangon prinsip umumnya
              bahwa  pemerintah  memastikan  pesangon  betul-betul  menjadi  hak  dan  dapat  di  terima  oleh
              pekerja," jelas Ida sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat. com pada Rabu, 14 Oktober 2020.

              Ida menegaskan, meski sebelumnya aturan pesangon harus dibayarkan sebanyak 32 kali. Namun
              hanya 7 persen perusahaan yang mengikuti ketentuan tersebut.

              "Nah selama ini 32, apa diterima? Nah gini, pada prakteknya UU 13 2003 tentang ketentuan
              pesangon yang memang sangat bagus 32 kali, pada prakteknya hanya 7 persen yang mengikuti
              ketentuan UU ini," terang Ida.

              Menurutnya, Undang-undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan tidak implementatif
              lantaran hanya sebagian kecil perusahaan yang mengikutinya.

              Ida  pun  mengklaim  bahwa  banyak  perusahaan  yang  tidak  mampu  membayar  pesangon
              sebanyak 32 kali, karena dianggap terlalu membebani.

              "Harusnya  tidak  boleh  kan?  Karena  kenapa,  perusahaan  tidak  memiliki  kemampuan  untuk
              membayarnya, karena dianggap terlalu tinggi," ujar Ida.

              Maka dari itu, Ida menuturkan bahwa pemerintah tidak ingin hal tersebut kembali terjadi serta
              ingin memastikan para pekerja atau buruh menerima hak-hak mereka.

              Ida meyakini, jika sudah diturunkan perusahaan akan sanggup memberikan hak-hak karyawan
              tersebut.


                                                           228
   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234