Page 238 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2020
P. 238

Mantan  Ketua  Mahkamah  Konstitusi  ini  menilai  perizinan  bagi  pengusaha  sangat  penting,
              utamanya dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru.
              Mahfud melaporkan setiap tahunnya angkatan kerja di Indonesia mencapai 3,5 juta orang dan
              82 persen di antaranya memiliki tingkat pendidikan SMK ke bawah.

              Mereka dinilai tidak adaptif dan belum siap dalam bekerja.

              "Pekerja-pekerja ini hanya berijazah SMP, SMK ke bawah. Jadi tidak bisa kerja di padat modal,
              dia dapat bekerja di padat karya yang besar," ujar Mahfud.
              Mahfud melanjutkan penjelasannya, UU Cipta Kerja bukan hanya ditujukan kepada golongan
              buruh yang sedang berdemo.

              Namun juga melainkan untuk angkatan kerja yang belum menjadi buruh dan angkatan kerja
              yang semakin banyak setiap tahunnya.

              Mahfud menjamin hak-hak buruh dalam UU Cipta Kerja tetap terjamin sebagaimana mestinya.
              "Sedangkan hak buruh berdasarkan UU ini secara umum, sama sekali tidak diganggu," tegasnya.


              Cegah Korupsi dan Masalah PHK Mahfud melanjutkan penjelasannya terkait isi UU Cipta Kerja .
              Ia menilai keberadaan aturan tersebut dapat mencegah terjadinya aksi korupsi, ini tidak lepas
              UU Cipta Kerja menyederhanakan proses birokrasi.

              Sehingga proses pengurusan izin usaha tidak bertele-tele.

              "Selain itu sekarang ramai karena banyak hoaks, misalnya di UU tidak ada pesangon bagi yang
              di PHK, itu tidak benar. Pesangon justru ada. Cuti haid dan hamil, ada di UU ini. " "Dibilang
              mempermudah PHK dan tidak dibayar itu juga tidak benar," lanjut Mahfud.

              Mahfud  juga  membantah  di  dalam  UU  Cipta  Kerja  yang  disebut  mengkomersilkan  dunia
              pendidikan.




































                                                           237
   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243