Page 307 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2020
P. 307

Maka,  muncullah  frasa  dalam  pasal  di  UU  Cipta  Kerja  tersebut  hanya  untuk  jenis  pekerjaan
              tertentu. Meski begitu, upah yang dibayarkan perusahaan tidak boleh dibawah upah minimum
              dan perusahaan wajib membayarkan BPJS pekerja sebagaimana pekerja pada umumnya.

              Reporter: Anisyah Al Faqir Sumber: Merdeka. com Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah terus
              menyosialisasikan UU Cipta Kerja ke berbagai lapisan masyarakat, tak tanggung ia mengundang
              70 perwakilan dari serikat pekerja dan pengusaha yang menjadi peserta Pelatihan Keterampilan
              Bernegosiasi bagi Pelaku Hubungan Industrial di Yogyakarta.

              Menurutnya, akibat pandemi covid-19, pengangguran di Indonesia bertambah menjadi 6,9 juta
              orang, dan 3,5 jutanya adalah korban PHK. Padahal setiap tahun ada pertambahan 2,9 juta
              penduduk usia kerja baru. Total hampir 10 juta untuk tahun 2020 saja.

              "Maka di dalam UU Cipta Kerja banyak syarat-syarat kemudahan berusaha kami cantumkan.
              Misalnya, pendirian UMKM dipermudah menjadi berbasis pendaftaran saja, tidak perlu ijin, agar
              tidak lama dan mahal," kata Ida sosialisasi UU Cipta Kerja secara virtual, Selasa (13/10/2020).
              Kemudian, kata Ida dengan UU Cipta Kerja mendirikan koperasi cukup 5 orang saja, mendirikan
              PT juga disederhanakan, cukup 1 orang saja. Agar UMKM dapat menjadi badan hukum sehingga
              bisa bankable. Bisa dapat kredit.

              Ida  menambahkan  bahwa  kemampuan  dunia  usaha  tidak  sama.  Ada  usaha  besar,  usaha
              menengah dan usaha kecil. Jika pesangon terlalu tinggi, upah terlalu tinggi, dan waktu kerja
              terlalu kaku, maka usaha kecil menengah sulit tumbuh.

              "Itulah sebabnya kita buat aturan yang juga mencerminkan solidaritas kepada industry yang
              kecil. Ya UU Cipta Kerja itu," katanya.

              Adapun  yang  hadir  dalam  forum  itu  sejumlah  pimpinan  serikat  pekerja  tingkat  provinsi,
              kabupaten/kota  hingga  perusahaan.  Antara  lain  dari  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Seluruh
              Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) dan sejumlah serikat tingkat
              perusahaan, khususnya perhotelan.

              Acara tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan sebagai bagian dari upaya
              untuk meningkatkan kemampuan para stakeholder untuk berdialog dan berunding.

              Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, draft Undang-
              Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja kini telah memasuki tahap final. Dia memaparkan, aturan
              baru ini terdiri dari 15 bab, 11 klaster, 812 halaman, 186 pasal, dan akumulasi dari 76 undang-
              undang lain yang dicomot.

              "Mungkin besok DPR akan menyerahkan itu kepada eksekutif. Insya Allah draft itu sudah final
              mereka," kata Bahlil dalam sesi webinar, Selasa (13/10/2020).
              Bahlil  mengatakan,  beberapa  pihak  sebenarnya  telah  menerima  draft  final  UU  Cipta  Kerja.
              Namun, ia meminta kepada mereka untuk tidak disebarluaskan dulu sebelum resmi diserahkan
              pada esok hari.

              Dia menyebutkan, salah satu fokus UU Cipta Kerja yakni untuk mewadahi jumlah tenaga kerja
              dalam negeri yang terus bertambah. Menurut catatannya, Indonesia saat ini punya tenaga kerja
              eksisting berjumlah 7 juta orang.

              Adapun angkatan kerja per tahun tamatan SMA dan perguruan tinggi mencapai 2,9 juta orang.
              Sedangkan sebanyak 3,5 juta tenaga kerja yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan kini terkena
              aksi pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat Covid-19.



                                                           306
   302   303   304   305   306   307   308   309   310   311   312