Page 201 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JULI 2021
P. 201

Anwar Sanusi mengungkapkan ada tujuh poin penting yang dibahas oleh perwakilan Indonesia
              dan Malaysia dalam pertemuan menyangkut kerja sama bilateral Indonesia dan Malaysia.
              Pertama,  Konsep  OCS.  Ide  dasar  dari  ini  adalah  untuk  mengurangi  biaya  penempatan  dan
              menyederhanakan prosedur penempatan, sesuai dengan hukum dan regulasi yang berlaku di
              kedua negara.

              Hal tersebut mencakup penggunaan suatu sistem online yang menyediakan basis data terkait
              permintaan  pekerjaan,  pemberi  kerja,  dan  ketersediaan  tenaga  kerja  di  sektor  domestik,"
              katanya.

              "Indonesia dan Malaysia akan melakukan integrasi sistem IT untuk implementasi OCS, serta akan
              melakukan pertemuan teknis guna membahas proses bisnis OCS," ujarnya.

              Kedua, Konsep One Maid One Task. Dalam konsep ini. Malaysia mengusulkan agar 1 orang PMI
              domestik akan bekerja pada satu keluarga dengan jumlah anggota keluarga maksimal 6 orang.
              "Deskripsi pekerjaan PMI tersebut akan tertera secara rinci dalam dokumen perjanjian kerja, "
              ungkapnya.

              Ketiga, standar minimum gaji bagi pekerja migran Indonesia (PMI) sektor domestik di Malaysia.
              "Indonesia mengusulkan agar standar minimum gaji bagi PMI sebesar RM 1.500," ujar Anwar
              Sanusi.

              Keempat,  asuransi  bagi  pekerja  PMI  sektor  domestik  di  Malaysia.  Malaysia  telah
              mengamandemen aturan terkait asuransi sehingga kepesertaan asuransi juga mencakup pekerja
              migran sektor domestik.

              Kelima,  perpanjangan  izin  kerja  dan  kontrak  kerja.  Malaysia  saat  ini  memiliki  program
              REKALIBRASI  sehingga  pemberi  kerja  bisa  mendaftarkan  pekerja  migrannya  yang  berstatus
              illegal  untuk  memperoleh  izin  kerja  sehingga  pekerja  migran  tersebut  dapat  berubah  status
              menjadi pekerja legal. Lebih lanjut, Pemri meminta agar ada tindakan tegas dari Pemerintah
              Malaysia  kepada  para  pemberi  kerja  di  Malaysia  yang  secara  sengaja  mempekerjakan  PMI
              Domestik secara ilegal

              Keenam,  pemeriksaan  kesehatan  PMI.  Indonesia  mengusulkan  agar  pemeriksaan  kesehatan
              dilakukan hanya satu kali, yaitu sebelum keberangkatan ke Malaysia untuk mengurangi beban
              biaya penempatan.

              "Mengingat saat ini pemeriksaan kesehatan dilakukan dua kali, yaitu sebelum keberangkatan ke
              Malaysia dan setelah ketibaan PMI di Malaysia, " ujar Anwar Sanusi.

              Ketujuh,  akses  kekonsuleran.  Malaysia  menjamin  bahwa  Perwakilan  RI  memiliki  akses
              kekonsuleran  kepada  PMI  di  Malaysia  dan  Indonesia  meminta  agar  klausul  terkait  akses
              kekonsuleran tetap masuk ke dalam draf MoU. CM
















                                                           200
   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206