Page 8 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JULI 2021
P. 8
IDA FAUZIYAH: BSU DIHARAPKAN MAMPU UNGKIT DAYA BELI
Pandemi COVID-19 terus memberikan gempuran pada sektor perekonomian dan
ketenagakerjaan. Pemerintah menyatakan komitmennya untuk melindungi dunia usaha dan
pekerja/buruh.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan pihaknya sedang dalam proses penyusunan
Permenaker untuk pelaksanaan BSU, serta terus mematangkan koordinasi dengan semua pihak
terkait.
"Pemberian BSU diharapkan juga mampu meningkatkan daya beli dan menjaga tingkat
kesejahteraan pekerja/buruh," katanya.
Menurut dia, melindungi dunia usaha berarti melindungi tenaga kerja. Untuk itu, berbagai
dampak yang muncul akibat pandemi COVID-19 harus dihadapi bersama-sama antara
pemerintah, pengusaha, dan pekerja/buruh.
"Hal ini tentunya merupakan masalah kita bersama sebagai bangsa yang tidak dapat diselesaikan
sendiri oleh pemerintah," kata Menaker Ida di Jakarta, Sabtu (24/7).
Bagi dunia usaha, kata Menaker Ida, pemerintah sudah memberikan sejumlah dukungan seperti
percepatan vaksinasi kepada pekerja/buruh yang bekerja pada sektor-sektor yang masih
diperbolehkan untuk beroperasi; memperpanjang berbagai stimulus yang sebelumnya telah
diberikan kepada sektor industri; hingga memberikan bantuan produktif untuk usaha mikro
terhadap UMKM.
"Pemerintah sudah memberikan dukungan dalam berbagai bentuk kepada pengusaha untuk
mengatasi dampak COVID-19, agar perekonomian masyarakat bergerak seiring dengan
pemulihan ekonomi nasional," kata Menaker Ida.
Bagi pekerja/buruh, saat ini Kemenaker sedang melakukan persiapan pemberian Bantuan Subsidi
Upah (BSU) kepada pekerja/buruh yang terdampak pada masa Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Kebijakan BSU dikeluarkan untuk mencegah pengusaha memutuskan hubungan kerja dengan
pekerjanya, serta membantu pekerja yang dirumahkan atau berkurang gajinya karena
pembatasan jam kerja," katanya.
Menaker Ida menambahkan, pemerintah juga akan memprioritaskan Kartu Prakerja bagi para
korban PHK. Kemenaker juga melangsungkan program reguler perluasan kesempatan kerja yang
juga membantu masyarakat di masa pandemi. Program ini berupa program padat karya untuk
45 ribu orang dan tenaga kerja mandiri melalui wirausaha produktif untuk 100 ribu orang.
Melalui berbagai dukungan ini, Menaker Ida berharap pengusaha terus melakukan dialog secara
bipartit dengan pekerja/buruhnya untuk mencari solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak.
Sehingga kelangsungan berusaha pengusaha dapat terjaga dengan tetap memperhatikan
keberlangsungan hidup pekerja/buruh, khususnya pada masa Pandemi COVID-19.
"Saya yakin dan percaya apabila pengusaha dan pekerja/buruh saling terbuka dan berdialog
mengenai masalah yang sedang dihadapi maka akan mendapatkan solusi dan jalan keluar yang
dapat diterima oleh kedua belah pihak," ujarnya.
7