Page 3 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 JUNI 2021
P. 3
Judul Wapres: Butuh Sinergi Wujudkan Tenaga Kerja Berkualitas
Nama Media republika.co.id
Newstrend BLK Komunitas
Halaman/URL https://republika.co.id/berita/quer8t428/wapres-butuh-sinergi-
wujudkan-tenaga-kerja-berkualitas
Jurnalis Ratna Puspita
Tanggal 2021-06-09 07:12:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen Binalattas
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan prioritas pemerintah saat ini mewujudkan sumber daya
manusia (SDM) tenaga kerja berkualitas. Ini karena SDM yang berkualitas kunci untuk
memenangkan persaingan global. Namun, Wapres menyadari pemerintah tidak dapat
melaksanakan sendiri program tersebut. "Diperlukan keterlibatan pemerintah daerah, Badan
Usaha Milik Negara (BUMN), swasta, perguruan tinggi dan lembaga riset, organisasi
kemasyarakatan, termasuk lembaga keagamaan seperti pondok pesantren yang tersebar di
berbagai pelosok daerah," kata Ma'ruf saat meresmikan Bank Wakaf Mikro (BWM) di Pondok
Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Selasa (8/6).
WAPRES: BUTUH SINERGI WUJUDKAN TENAGA KERJA BERKUALITAS
JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan prioritas pemerintah saat ini mewujudkan
sumber daya manusia (SDM) tenaga kerja berkualitas. Ini karena SDM yang berkualitas kunci
untuk memenangkan persaingan global.
Namun, Wapres menyadari pemerintah tidak dapat melaksanakan sendiri program tersebut.
"Diperlukan keterlibatan pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta,
perguruan tinggi dan lembaga riset, organisasi kemasyarakatan, termasuk lembaga keagamaan
seperti pondok pesantren yang tersebar di berbagai pelosok daerah," kata Ma'ruf saat
meresmikan Bank Wakaf Mikro (BWM) di Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Selasa (8/6).
Wapres yang pada kesempatan tersebut juga membuka Rembug Nasional Vokasi dan
Kewirausahaan mengatakan, persoalan ketenagakerjaan di Indonesia saat ini masih menjadi
persoalan kompleks di Indonesia. Ini ditandai dengan angka pengangguran yang masih tinggi,
sementara daya saing atau produktivitas tenaga kerja Indonesia juga masih rendah.
"Masih relatif tingginya angka pengangguran dan rendahnya daya saing antara lain disebabkan
oleh ketidaksiapan untuk beradaptasi terhadap perubahan dan disrupsi yang mengikutinya," kata
wapres.
2