Page 6 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 JUNI 2021
P. 6

DRPPA merupakan desa yang mengintegrasikan perspektif gender dan hak anak ke dalam tata
              kelola  penyelenggaraan  pemerintahan  desa,  pembangunan  desa,  serta  pembinaan  dan
              pemberdayaan masyarakat desa, yang dilakukan secara terencana, menyeluruh, berkelanjutan.

              Desa harus memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakatnya khususnya perempuan dan
              anak, memenuhi hak atas perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi, serta
              tersedia sarana dan prasarana publik yang ramah perempuan dan anak.

              "DRPPA merupakan model desa yang dikembangkan oleh Kemen PPPA untuk dapat menjawab
              5 (lima) arahan Presiden RI yang dimulai dari tingkat desa, yakni Peningkatan pemberdayaan
              perempuan  di  bidang  kewirausahaan  berperspektif  gender;  Peningkatan  peran  ibu/keluarga
              dalam  pengasuhan/  pendidikan  anak;  Penurunan  kekerasan  terhadap  perempuan  dan  anak;
              Penurunan pekerja anak; dan Pencegahan perkawinan anak. Selain untuk mewujudkan 5 arahan
              Presiden, DRPPA juga diharapkan dapat memperkecil kesenjangan gender, serta meningkatkan
              peran aktif perempuan terutama dalam bidang politik, pengambilan keputusan, dan ekonomi"
              kata Menteri Bintang.

              Menteri  Bintang  juga  menjelaskan  terkait  ukuran  keberhasilan  dari  pembangunan  dan
              pengembangan  DRPPA,  antara  lain  sejauh  mana  kebijakan  di  desa  mengatur  tentang
              implementasi DRPPA, meningkatnya perempuan wirausaha di desa, meningkatnya keterwakilan
              perempuan  di  struktur  desa  maupun  Badan  Permusyawaratan  Desa  (BPD),  meningkatnya
              partisipasi perempuan dan anak dalam proses pembangunan desa, meningkatnya peran ibu dan
              keluarga dalam pengasuhan dan pendidikan anak, tidak ada anak yang bekerja, tidak ada anak
              yang menikah di bawah usia 18 tahun, serta tidak ada kekerasan terhadap perempuan dan anak.
              Jika terjadi kekerasan, maka perempuan dan anak korban kekerasan mendapatkan layanan yang
              komprehensif.

              "Para Kepala Desa, khususnya Kepala Desa Perempuan, ayo kita tata desa kita supaya berbagai
              permasalahan  perempuan  dan  anak  kita  selesaikan  mulai  dari  desa.  Kami  percaya  para
              perangkat desa dan masyarakat desa mampu menyelesaikan persoalan yang kita hadapi. Sekitar
              43  persen  penduduk  Indonesia  tinggal  di  desa.  Dengan  menyelesaikan  permasalahan
              perempuan  dan  anak  di  desa,  berarti  kita  sudah  menyelesaikan  43  persen  permasalahan
              perempuan dan anak di Indonesia," kata Menteri Desa-PDTT, Abdul Halim Iskandar.

              Menteri Abdul Halim Iskandar juga mendorong para Kepala Desa untuk melakukan Pemutakhiran
              Data Desa Berbasis SDGs Desa agar lebih mempermudah memetakan permasalahan dan potensi
              suatu  desa.  Menurutnya,  selama  ini  biasanya  kita  hanya  mencari  potensi  desa,  tapi  tidak
              menggali permasalahan desa.

              "Dengan SDGs Desa memberikan ruang yang seimbang bagi desa untuk menggali permasalahan
              desa  dan  mengukur  potensi  desa.  Pemanfaatan  Pemetaan  data  berbasis  SDGs  Desa  saat
              musyarawah juga dapat mempermudah warga desa dalam menyusun prioritas desa. Ke depan,
              diharapkan  pembangunan  desa  berbasis  masalah,  bukan  berbasis  keinginan,"  terang  Abdul
              Halim.

              Sementara,  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  yang  hadir  secara  virtual  menyampaikan
              apresiasinya  kepada  para  Kepala  Desa  Perempuan  yang  memiliki  peran  vital  sebagai  agen
              perubahan masyarakat desa, khususnya terkait pemberdayaan perempuan di desa.

              "Kepala Desa Perempuan adalah agen perubahan yang paling dekat dengan masyarakat. Peran
              mereka sangat vital, karena tahu persis kondisi dan kebutuhan perempuan di lingkungannya.
              Dengan  memberikan  pemberdayaan  yang  tepat,  maka  Kepala  Desa  Perempuan  telah
              berkontribusi  dalam  pemberdayaan  perempuan  negara  dan  bangsa.  Para  Kepala  Desa
              Perempuan teruslah mengasah dan mengembangkan diri agar memiliki jiwa kepemimpinan yang


                                                            5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11