Page 47 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 JANUARI 2021
P. 47
9 LOMPATAN MENAKER HADAPI TANTANGAN KETENAGAKERJAAN
Menteri Ketenagakerjaan ( Menaker ) Ida Fauziyah mengatakan, Kementerian Ketenagakerjaan
(Kemnaker) telah melaksanakan sembilan lompatan besar untuk menghadapi tantangan
ketenagakerjaan ke depan.
Kesembilan lompatan besar tersebut yakni reformasi birokrasi, ekosistem digital siap kerja,
transformasi Balai Latihan Kerja ( BLK ), link and match ketenagakerjaan, transformasi
kewirausahaan, pengembangan talenta muda, perluasan penempatan Pekerja Migran Indonesia
(PMI), visi baru hubungan industrial, dan reformasi pengawasan.
"Dari sembilan lompatan tersebut ada beberapa langkah yang implementasinya ada di BLK yaitu
transformasi BLK dan link and match ketenagakerjaan. Sampai saat ini, BLK juga sudah
melaksanakan transformasi BLK yaitu Reorientasi, Revitalisasi dan Rebranding, " kata Menaker
Ida Fauziyah, di Jakarta, Selasa (26/1/2021).
Lebih lanjut Menaker menjelaskan, BLK yang semula melaksanakan pelatihan program dasar,
kini mulai berkembang melalui program unggulan dan didukung dengan instruktur yang
kompeten di bidangnya, serta sarana prasarana sesuai perkembangan teknologi mutakhir.
Sebagai contoh, BBPLK Semarang yang semula hanya pelatihan operator garmen atau menjahit
dasar, saat ini sudah dilaksanakan program pelatihan desain busana. Lulusannya pun tak hanya
bisa menjadi seorang pekerja, tetapi dapat menjadi seorang entrepreneur muda.
"Alumni pelatihan pun dapat secara mandiri mengikuti kegiatan fashion show, baik kategori lokal
di daerah masing-masing, maupun kegiatan nasional seperti Muslim Fashion Festival. Bahkan
karya alumni peserta BBPLK Semarang ada yang sudah mengikuti kegiatan fashion show
berskala internasional di Paris," jelas Menaker.
Selain itu, kerja sama pendampingan perusahaan dan dunia usaha bagi lulusan pelatihan BBPLK
Semarang ini merupakan salah satu upaya untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan. Yakni
dengan menjembatani antara industri sebagai penerima kerja dengan masyarakat sebagai
pencari kerja.
Melalui kerja sama pendampingan ini, Kemnaker menargetkan akan menghasilkan alumni BLK
kompeten, baik dari segi pengetahuan, keterampilan, sikap, maupun etos kerja yang diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan industri.
Sebab, hal ini akan memudahkan industri dalam merekrut tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi
persyaratan yang dibutuhkan. Sehingga terjadi kesesuaian ( matching ) antara supply and
demand tenaga kerja.
"Target lainnya, agar para alumni dapat terus berkarya, mengembangkan kompetensi yang
dimiliki baik dengan bekerja di industri maupun berwirausaha," ujarnya.
Kolaborasi antara industri dan dunia usaha dengan BLK sangat penting dalam rangka mengatasi
masalah ketenagakerjaan, khususnya pengangguran di Indonesia.
"Semoga penandatanganan MoU antara BBPLK Semarang dengan perusahaan dan dunia usaha
mitra pendamping lulusan pelatihan BBPLK Semarang dapat terus membawa manfaat serta
bersinergi dalam mengatasi masalah pengangguran dan ketenagakerjaan," pungkasnya.
46