Page 45 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 JANUARI 2021
P. 45
9 STRATEGI KEMENAKER UNTUK PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN
- Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengatakan, Kementerian Ketenagakerjaan telah
melaksanakan sembilan lompatan besar untuk menghadapi tantangan ketenagakerjaan ke
depan.
9 Lompatan besar tersebut yakni reformasi birokrasi, ekosistem digital siap kerja, transformasi
Balai Latihan Kerja (BLK), link and match ketenagakerjaan, transformasi kewirausahaan,
pengembangan talenta muda, perluasan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI), visi baru
hubungan industrial, dan reformasi pengawasan.
"Dari sembilan lompatan tersebut ada beberapa langkah yang implementasinya ada di BLK yaitu
transformasi BLK dan link and match ketenagakerjaan. Sampai saat ini, BLK juga sudah
melaksanakan transformasi BLK yaitu Reorientasi, Revitalisasi dan Rebranding, " kata Menaker
Ida Fauziyah, di Jakarta, Selasa (26/1).
Dia menjelaskan, BLK yang semula melaksanakan pelatihan program dasar, kini mulai
berkembang melalui program unggulan dan didukung dengan instruktur yang kompeten di
bidangnya, serta sarana prasarana sesuai perkembangan teknologi mutakhir.
Sebagai contoh, BBPLK Semarang yang semula hanya pelatihan operator garmen atau menjahit
dasar, saat ini sudah dilaksanakan program pelatihan desain busana. Lulusannya pun tak hanya
bisa menjadi seorang pekerja, tetapi dapat menjadi seorang entrepreneur muda.
"Alumni pelatihan pun dapat secara mandiri mengikuti kegiatan fashion show, baik kategori lokal
di daerah masing-masing, maupun kegiatan nasional seperti Muslim Fashion Festival. Bahkan
karya alumni peserta BBPLK Semarang ada yang sudah mengikuti kegiatan fashion show
berskala internasional di Paris," imbuhnya.
Selain itu, kerja sama pendampingan perusahaan dan dunia usaha bagi lulusan pelatihan BBPLK
Semarang ini merupakan salah satu upaya untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan. Yakni
dengan menjembatani antara industri sebagai penerima kerja dengan masyarakat sebagai
pencari kerja.
Melalui kerja sama pendampingan ini, Kemnaker menargetkan akan menghasilkan alumni BLK
kompeten, baik dari segi pengetahuan, keterampilan, sikap, maupun etos kerja yang diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan industri.
Sebab, hal ini akan memudahkan industri dalam merekrut tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi
persyaratan yang dibutuhkan. Sehingga terjadi kesesuaian (matching) antara supply and
demand tenaga kerja.
"Target lainnya, agar para alumni dapat terus berkarya, mengembangkan kompetensi yang
dimiliki baik dengan bekerja di industri maupun berwirausaha," ujarnya.
Kolaborasi antara industri dan dunia usaha dengan BLK sangat penting dalam rangka mengatasi
masalah ketenagakerjaan, khususnya pengangguran di Indonesia. "Semoga penandatanganan
MoU antara BBPLK Semarang dengan perusahaan dan dunia usaha mitra pendamping lulusan
pelatihan BBPLK Semarang dapat terus membawa manfaat serta bersinergi dalam mengatasi
masalah pengangguran dan ketenagakerjaan," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia Sumber: Liputan6.com [azz].
44