Page 83 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 JANUARI 2021
P. 83

Pencairan BLT subsidi gaji bisa terlaksana jika masalah-masalah bisa diatasi. Ida mengatakan,
              masih  ada  sejumlah  rekening  yang  belum  dapat  tersalurkan  BLT  subsidi  gaji.  Dikarenakan
              beberapa hal seperti duplikasi data, nomor rekening yang tidak valid, rekening sudah tutup atau
              terblokir karena pasif dalam jangka waktu yang lama, serta rekening tidak sesuai dengan NIK,
              dibekukan.

              "Untuk  menyelesaikan  permasalahan  itu,  ada  kendala  waktu  yang  terbatas  karena  akhir
              Desember 2020 seluruh dana sisa harus dikembalikan ke kas negara sebagaimana ketentuan
              Peraturan Menteri Keuangan," kata Ida.

              Ida  menjelaskan  bahwa  uang  yang  dikembalikan  ke  kas  negara  sebagai  bentuk
              pertanggungjawaban keuangan, mengingat tahun anggaran 2020 sudah berakhir. Namun Ibu
              Ida memastikan, penerima BSU yang datanya sudah valid dan tidak ada masalah, penyaluran
              akan diupayakan untuk dilanjutkan kembali.

              "Jadi  mudah-mudahan  pada  bulan  Januari  ini  rekonsiliasi  data  dengan  bank  penyalur  sudah
              selesai  dilakukan,  maka  akan  kita  mintakan  kembali  ke  perbendaharaan  negara  untuk
              menyalurkan kembali," ujarnya belum lama ini.

              Tercatat, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah menyalurkan dana Bantuan Subsidi
              Upah (BSU) atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) di 2020. Tercatat, ada sebanyak 24.537.303
              pekerja yang telah mendapatkan BLT sebesar Rp2,4 juta tersebut.

              Ida menjelaskan, pada tahapan BSU termin I disalurkan kepada 12.293.134 pekerja. Kemudian,
              termin II tercatat sebanyak 12.244.168 penerima.

              "Total realisasi anggaran BSU yang tersalurkan sebesar Rp29.444.763.600.000," katanya.

              Lalu apa syaratnya jika ingin mendapatkan BLT subsidi gaji? Berikut rangkumannya:
              Warga Negara Indonesia (WNI)

              Terdaftar sebagai peserta jaminan sosial tenaga kerja yang masih aktif di BPJS Ketenagakerjaan
              yang dibuktikan dengan nomor kartu kepesertaan

              Peserta yang membayar iuran dengan besaran iuran yang dihitung berdasarkan upah di bawah
              Rp5.000.000 sesuai upah yang dilaporkan kepada BPJS Ketenagakerjaan
              Pekerja/Buruh penerima upah memiliki rekening bank yang aktif

              Tidak termasuk dalam peserta penerima manfaat program Kartu Prakerja

              Peserta yang terdaftar sebagai peserta aktif di BPJS Ketenagakerjaan sampai dengan bulan Juni
              2020.

              Bukan karyawan BUMN dan PNS
















                                                           82
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88