Page 12 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 JUNI 2021
P. 12
MENAKER IDA WAJIBKAN BLK KOMUNITAS BERSINERGI DENGAN DUNIA INDUSTRI
JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan mengintruksikan kepada para pengelola Balai Latihan
Kerja (BLK) Komunitas agar bersinergi dengan dunia industri sesuai potensi daerah masing-
masing. Dengan bersinergi, lulusan BLK memiliki keterampilan yang memadai, serta lebih mudah
terserap pasar kerja.
"Kami dorong BLK Komunitas untuk bergandengan tangan dengan dunia industri untuk
mempercepat pengurangan angka pengangguran dan memperluas kesempatan kerja bagi para
lulusannya," kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah melalui siaran pers Biro Humas
Kemnaker, Minggu (6/6/2021).
Menaker Ida mengatakan dengan bersinergi, lulusan pelatihan dapat dipastikan memiliki
kompetensi sesuai dengan kebutuhan industri dan lebih mudah terserap industri. Pada akhirnya,
program pelatihan vokasi akan mengurangi biaya pelatihan/training dan investasi SDM bagi
industri, sehingga tercipta simbiosis mutualisme antara BLK dan industri.
Adapun bentuk sinergi dan kolaborasi yang dapat dilakukan di antaranya informasi pasar kerja;
pengembangan kurikulum dan pengajaran; pengembangan standar kompetensi kerja dan
kualifikasi nasional (SKKNI); sertifikasi kompetensi; On the Job Training (OJT); peningkatan
keterampilan wirausaha; pengembangan training center di industri; dan bahkan menjadi co-
manage lembaga pelatihan.
Menurut Menaker Ida, dalam memperkuat pelatihan vokasi sebagai program unggulan
peningkatan kualitas SDM Indonesia, Kemnaker menjadikan program transformasi BLK sebagai
salah satu 10mpatan besar yang dilaksanakan pada saat ini.
Arah kebijakan program ini adalah mengubah secara total BLK sebagai Balai Pelatihan Vokasi
yang menjadi pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang berdaya
saing di tingkat nasional dan internasional.
Sebagai contoh, Kemnaker membangun BLK komunitas di sekitar lokasi Danau Toba sebagai
dukungan penyediaan SDM pekerja pariwisata untuk memajukan pariwisata Danau Toba.
Keberadaan BLK Komunitas ini harus disinergikan dengan dunia industri pariwisata di sekitarnya.
Menaker Ida menyebut sejumlah pihak yang penting dijadikan mitra dengan BLK Komunitas
bidang pariwisata, seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan asosiasi tour
guide. Hal itu guna mengetahui standar pelayanan yang baik terhadap konsumen atau turis.
"Taruhlah BLK Komunitas yang ada di Simalungun tidak gandengan tangan dengan hotel yang
ada di Parapat, dia tidak tahu bagaimana sebaiknya melatih housekeeping sesuai standar hotel
yang benar. Begitu juga kalau tidak gandeng asosiasi tour gudie, bagaimana BLK Komunitas tour
guide ini bisa melatih anak-anak kita di situ tentang bagaimana sejarahnya, bagaimana
meletusnya gunung itu," terangnya.
Menaker Ida mengatakan Danau Toba sebagai salah satu wisata super prioritas yang menjadi
fokus pembangunan bagi pemerintah memiliki keunikan tersendiri karena terdapat wisata
gunung dan air.
"Jadi, kita berharap banyak dari Danau Toba ini sangat berharap BLK Komunitas dapat berperan
secara maksimal dalam menciptakan SDM yang berkompeten," ujar Menaker Ida.
Sejak tahun 2017, telah berdiri sebanyak 2.127 lembaga BLK Komunitas yang tersebar di
lembaga keagamaan seperti pondok pesantren, seminari, damaseka, pasraman, dan komunitas
serikat pekerja/serikat buruh yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
11