Page 142 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 OKTOBER 2021
P. 142

KEMNAKER DORONG ADANYA REFORMASI BIROKRASI BIDANG SDM APARATUR

              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menggelar workshop Finalisasi Penyusunan Analisa
              Jabatan (Anjab) dan Analisa Beban Kerja (ABK) di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan,
              Jumat (1/10). Anjab tersebut merupakan proses untuk mengetahui jumlah kebutuhan pegawai
              serta jenis jabatan dari PNS dan PPPK ke depannya.

              Menurut Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi, pihaknya terus melakukan pembenahan
              dan penataan melalui tata kelola reformasi birokrasi bidang SDM Aparatur. Adapun hal ini sesuai
              amanat UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), yang mewajibkan setiap
              instansi pemerintah menyusun Anjab dan ABK. Dalam pelaksanaannya, Kemnaker juga mengacu
              pada  Peraturan  Menteri  Nomor  1  Tahun  2021  tentang  Struktur  Organisasi  dan  Tata  Kerja
              Kementerian Ketenagakerjaan.

              "Tujuan diselenggarakannya penyusunan Analisa Jabatan dan Analisa Beban Kerja ini adalah
              untuk mendalami dan meningkatkan pemahaman tentang Analisis Jabatan, Analisis Beban Kerja
              dan Pedoman Perhitungan Jumlah Kebutuhan PNS, Serta Pedoman Evaluasi Jabatan," ujar Anwar
              dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/10/2021).

              Lebih lanjut, Anwar menambahkan penyusunan Anjab dan ABK bertujuan agar peserta mampu
              melakukan  tugas  sebagai  analis  jabatan.  Tugas  ini  meliputi  penyusunan  uraian  jabatan  (job
              description), serta analisis beban kerja untuk menghitung jumlah kebutuhan PNS secara riil dan
              proporsional.

              Anwar menjelaskan penyusunan Anjab dan ABK dibuat berbasis aplikasi yang memudahkan ASN
              dalam  menginput  data.  Hal  ini  juga  akan  mempermudah  pengecekkan  jumlah  kebutuhan
              pegawai, proses integritas, dan peta jabatan.

              "Nantinya hasil dari Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja, ini berupa uraian jabatan (job
              description)  sangat  memegang  peranan  penting  dan  mendasar  serta  merupakan  titik  awal
              (starting point) dalam perencanaan berupa jumlah, kualitas (kompetensi) dalam rekrutmen dan
              penempatan,  serta  penentuan  besaran  organisasi,  dan  dalam  pengembangan  SDM  Aparatur
              berupa kinerja, peningkatan kompetensi serta penghasilannya," tuturnya.

              Dalam kesempatan tersebut, Anwar turut mengapresiasi unit kerja yang telah menetapkan hasil
              Anjab dan ABK di lingkungan Kemnaker. Unit kerja ini antara lain, Direktorat Jenderal Pembinaan
              Pengawasan dan K3, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial, serta Biro Hubungan
              Masyarakat.

              Selain itu, ia juga mengapresiasi Analis Kebijakan Ahli Utama, Haris Faozan beserta Tim dari
              Lembaga Administrasi Negara atas dukungan dalam penyusunan Anjab dan ABK di Kemnaker.

              "Kepada para peserta diharapkan dapat memahami secara baik dan mampu melakukan Analisa
              Jabatan, Analisa Beban Kerja dan perhitungan jumlah kebutuhan pegawai, serta evaluasi kembali
              jabatan yang telah disusun di lingkungan unit kerja masing-masing," pungkasnya.















                                                           141
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147