Page 181 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 OKTOBER 2021
P. 181

KEMNAKER GELAR WORKSHOP ANALISA JABATAN DAN ANALISA BEBAN KERJA

              Sesuai amanat dari UU nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), di mana setiap
              instansi pemerintah wajib untuk menyusun analisis jabatan (anjab) dan Analisis Beban Kerja
              (ABK),  Kemnaker  terus  melakukan  pembenahan  dan  penataan  melalui  tata  kelola  reformasi
              birokrasi bidang SDM Aparatur, yang mengacu juga pada Peraturan Menteri nomor 1 Tahun 2021
              tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Ketenagakerjaan.

              Hal  ini  disampaikan  oleh  Sekretaris  Jenderal  Kemnaker,  Anwar  Sanusi,  saat  memberikan
              pengarahan dalam acara Finalisasi Penyusunan Analisa Jabatan (Anjab) dan Analisa Beban Kerja
              (ABK) di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan, Jumat (1/10).

              Anwar menjelaskan bahwa Anjab adalah proses untuk mengetahui jumlah kebutuhan pegawai
              serta jenis jabatan dari PNS dan PPPK ke depannya.

              "Tujuan diselenggarakannya penyusunan Analisa Jabatan dan Analisa Beban Kerja ini adalah
              untuk mendalami dan meningkatkan pemahaman tentang Analisis Jabatan, Analisis Beban Kerja
              dan  Pedoman  Perhitungan  Jumlah  Kebutuhan  PNS,  Serta  Pedoman  Evaluasi  Jabatan,"  ujar
              Anwar.

              Anwar menambahkan penyusunan Anjab dan ABK dimaksudkan agar peserta mampu melakukan
              tugas  sebagai  analis  jabatan  guna  menyusun  uraian  jabatan  (job  description),  maupun
              melakukan  analisis  beban  kerja  untuk  menghitung  jumlah  kebutuhan  PNS  secara  riil  dan
              proporsional.

              Dalam implementasi pelaksanaan, penyusunan Anjab dan ABK ini dibuat berbasis aplikasi yang
              memudahkan  ASN  dalam  menginput  data,  sehingga  keuntungan  yang  diperoleh  yaitu
              memudahkan melihat kebutuhan pegawai, proses integritas dan peta jabatan lebih praktis.

              "Nantinya hasil dari Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja, ini berupa uraian jabatan (Job
              description)  sangat  memegang  peranan  penting  dan  mendasar  serta  merupakan  titik  awal
              (starting Point) dalam perencanaan berupa jumlah, kualitas (kompetensi) dalam rekrutmen dan
              penempatan,  serta  penentuan  besaran  organisasi,  dan  dalam  pengembangan  SDM  Aparatur
              berupa kinerja, peningkatan kompetensi serta penghasilannya," tutur Anwar.

              Sekjen Anwar mengapresiasi kepada Unit kerja yang telah menetapkan hasil analisis Jabatan
              dan  Analisis  Beban  Kerja  di  lingkungan  Kemnaker,  di  antaranya  yaitu  ;Direktorat  Jenderal
              Pembinaan Pengawasan dan K3;Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial;serta Biro
              Hubungan Masyarakat.

              "Kepada para peserta diharapkan dapat memahami secara baik dan mampu melakukan Analisa
              jabatan, Analisa beban kerja dan perhitungan jumlah kebutuhan pegawai, serta evaluasi kembali
              jabatan yang telah disusun di lingkungan unit kerja masing-masing," ungkap Anwar.

              Pada kesempatan ini, Sekjen Anwar juga mengucapkan terima kasih dan apresiasinya kepada
              Bapak  Haris  Faozan  (Analis  Kebijakan  Ahli  Utama)  beserta  Tim  dari  Lembaga  Administrasi
              Negara,  atas  dukungannya  sehingga  Penyusunan  Anjab  dan  ABK  di  Kemnaker  dapat
              terselenggara dengan baik.

              [hhw].







                                                           180
   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186