Page 259 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 OKTOBER 2021
P. 259

Selain itu, adanya perubahan struktur organisasi, dan bertambahnya peraturan baru sehingga
              diperlukan penyesuaian terhadap penguatan peran fungsional pengantar kerja.


              KEMNAKER DORONG REVISI PERMENPAN SOAL PENGANTAR KERJA SEGERA
              DISAHKAN

              Kementerian  Ketenagakerjaan  mendorong  peningkatan  peran  dan  fungsi  pengantar  kerja.
              Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Dirjen
              Binapenta dan PKK) Kemnaker Suhartono menilai pengantar kerja sebagai satu-satunya jabatan
              fungsional dalam memberikan pelayanan antar kerja sehingga dituntut untuk bertanggungjawab
              dan profesional.

              Apalagi melihat semakin masifnya perkembangan bidang ketenagakerjaan. Selain itu, adanya
              perubahan  struktur  organisasi,  dan  bertambahnya  peraturan  baru  sehingga  diperlukan
              penyesuaian terhadap penguatan peran fungsional pengantar kerja.

              "Perlunya revisi dari Permenpan Nomor 5 tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pengantar
              Kerja dan Angka Kreditnya sebagai aturan dasar yang menjadi induk dari penyusunan kebijakan
              bagi Pengantar Kerja," ujar Suhartono dalam keterangan tertulis, Jumat (1/10/2021).

              Saat  membuka  kegiatan  Pengukuran  Beban  Kerja  Jabatan  Fungsional  Pengantar  Kerja  yang
              digelar  secara  hybrid  pada  Kamis  (30/9),  ia  menyampaikan  rasa  bangganya  atas  upaya
              Direktorat Bina Pengantar Kerja yang telah menyelesaikan revisi Permenpan ini dengan cepat.
              Hal  ini  agar  proses  pengukuran  beban  kerja  terhadap  usulan  kegiatan  dapat  dilaksanakan
              bersama dengan menggunakan aplikasi.

              "Ini merupakan proses krusial untuk jadi dasar dari pemenuhan tugas Pengantar kerja sesuai
              dengan  perhitungan  beban  Kerja  dan  volume  kerja  serta  waktu  pelaksanaannya  dalam
              menentukan besaran angka kredit," katanya.

              Suhartono berharap selanjutnya ada tindak lanjut secara simultan dengan menyusun rancangan
              revisi Permenpan-RB yang baru sehingga dapat disahkan pada tahun 2021 ini.

              "Para  Pengantar  Kerja  bisa  menjalankan  tugasnya  dengan  lebih  optimal  dalam  proses
              penyusunan  kebijakan-kebijakan  yang  terkait  dengan  pembinaan  dan  manajemen  karier
              pengantar kerja khususnya kelas jabatan dan juga standar kompetensi jabatan pengantar kerja
              yang belum ada," tuturnya.

              Lebih lanjut Ia menjelaskan kegiatan penyusunan substansi asistensi yang dilaksanakan selama
              3,5  bulan  ini  bekerja  sama  dengan  tim  dari  bidang  standardisasi  jabatan  SDM  Aparatur
              Kementerian  PAN  RB  dan  Bidang  Kebijakan  Pembinaan  Pengantar  Kerja  Direktorat  Bina
              Pengantar Kerja di Ditjen Binapenta dan PKK, Ditjen Binalavotas, Pusat Pasar Kerja serta BP2MI.

              "Kegiatan ini agar dapat dilakukan secara maksimal dengan mengikuti arahan dari tim Kemenpan
              RB  serta  mengisi  aplikasi  pengukuran  beban  kerja  sehingga  diperoleh  tujuan  kegiatan  yang
              komprehensif, reliabel dan juga implementatif," terangnya.

              Di samping itu ia menyebut Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah juga mengapresiasi kegiatan
              pengukuran beban kerja ini sebagai jawaban atas kegundahan pengantar kerja yang selama ini
              sulit mencari angka kredit dan juga pengembangan karier.




                                                           258
   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263   264