Page 37 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 OKTOBER 2021
P. 37

Dinar  Titus  Jogaswitani,  Direktur  Pengupahan  Kemen-terian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)
              menyatakan,  pemerintah  akan  memulai  pembahasan  penetapan  upah  minimum  2022  dalam
              waktu dekat.

              Kemnaker akan membahas penetapan upah ini bersama pengusaha, serikat pekerja mengacu
              pada  data  Badan  Pusat  Stat  istik  (BPS)  tentang  kebutuhan  hidup  layak.  Adapun,  formulasi
              penetapan  upah  minimum  berdasarkan  variabel  yang  ada  dalam  Peraturan  Pemerintah  (PP)
              Nomor  36/2021  tentang  Pengupahan  yang  menggambarkan  kondisi  riil  setiap  provinsi  dan
              kabupaten/kota.

              "Minggu depan kami akan membahas (upah minimum) secara internal dan dengan pihak terkait,"
              ujar Dinar saat dihubungi KONTAN, Minggu (3/10).

              Variabel di PP 36/2021 antara lain, pertumbuhan ekonomi atau inflasi, paritas daya beli, tingkat
              penyerapan tenaga kerja dan median upah. Data data tersebut nantinya dikeluarkan oleh BPS.

              Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan Kadin Indonesia, Adi Mahfudz Wuhadji mengatakan,
              pihaknya  telah  memberikan  pemahaman  terbaru  mengenai  peraturan  upah  minimum  di
              Lembaga Kerja Sama tripartit nasional.

              "Kami tidak bisa mengacu selain di luar regulasi, misalnya survei pasar sendiri dan menjadikan
              asumsi, ini malah akan memperkeruh suasana," katanya Minggu (3/10).

              Di beberapa wilayah pertumbuhan nilai atau kenaikan upah minimum terlalu cepat. Untuk itu,
              adanya pengaturan upah minimum melalui PP 36/2021 dapat mengakomodasi kondisi riil setiap
              wilayah.

              "Makanya median upah jadi sangat tinggi dan juga terjadi kesenjangan upah minimum antar
              wilayah," jelas Adi.
              Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Elly Rosita Silaban mengatakan,
              serikat buruh pada dasarnya memahami kondisi ketenagakerjaan yang terjadi akibat pandemi
              Covid-19. Pihaknya juga menunggu rilis data terbaru dari BPS mengenai variabel yang akan
              menjadi acuan dalam formulasi penetapan upah minimum berdasarkan PP No 36/2021.

              Meski  begitu,  Ia  meminta  pemerintah  untuk  menyamaratakan  kenaikan  upah  minimum.  Ia
              menyadari pada industri tertentu masih mengalami kondisi yang sulit akibat pandemi seperti
              pariwisata,  hiburan.  Tapi  sektor  pertambangan,  perkebunan  dan  kesehatan  semestinya  ada
              kenaikan upah minimum.

              Timboel Siregar dari Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia berharap upah tahun depan masih
              ada kenaikan sekitar 7%-10% dibandingkan dengan tahun ini.






















                                                           36
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42