Page 454 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 OKTOBER 2021
P. 454
Ia mencontohkan soal kawasan industri di Halmahera Tengah, Weda Bay. Saat ini, ada sekitar
8.000 hingga 10.000 tenaga kerja di sana. Jika sudah berjalan, akan ada 50.000 pekerja.
"Jadi kalau TKA ini masuk hanya pada saat konstruksi untuk instal mesin, kemudian mereka
pulang," ujarnya.
Untuk mendukung alih teknologi dan pengetahuan, Kementerian Perindustrian membangun
Politeknik Industri Logam di Morowali.
"Itu kita dukung. Itu juga diinisiasi Pak Luhut," katanya. Seto juga mengungkapkan, akan ada
politeknik serupa di Konawe, Sulawesi Tenggara. Jika di pelosok, pemerintah akan membangun
Balai Latihan Kerja (BLK).
"Jika kawasan industrinya sudah raising up, kita akan minta bangun politeknik. Jadi kerja sama
nya dengan ITB dan beberapa kampus lain," katanya.
Juru Bicara Kemenko Marves, Jodi Mahardi, mengatakan bahwa kebijakan TKA berbatas pada
kebutuhan dan kemampuan tertentu. Hal itu untuk menutupi kemampuan kinerja tenaga kerja
lokal yang belum mencapai pada kualifikasi tersebut.
Beberapa investor, kata Jodi, mendatangkan tenaga kerja atau profesional asing untuk menutup
kesenjangan keahlian tertentu dan kekurangan pasokan SDM yang terkait. Sehingga dapat lebih
menarik dan menciptakan kegiatan bernilai tinggi di Indonesia.
"Hal ini diperlukan untuk juga menciptakan dan mempertahankan berbagai pekerjaan bagus
yang memenuhi aspirasi warga Indonesia secara umum," ucapnya melalui pesan WhatsApp
kepada GATRA pada Sabtu, 25 September lalu.
Meski demikian, TKA yang ada di Indonesia saat ini bukan hanya berfungsi sebagai pengisi pada
kemampuan khusus semata.
Namun juga pada per kembangan nikel. Menurut Jodi, sebagian TKA juga dihadirkan un tuk
mendukung strategi hilirisasi minerba Indonesia.
"Saat ini jalur pengembangan nikel menjadi stainless sudah cukup lengkap, namun yang sedang
dikembangkan lebih jauh adalah di nikel tembaga dan bauksit untuk pengembangan lithium
baterai dan renewable energy," ia membeberkan.
Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat jumlah tenaga kerja asing (TKA) di
Indonesia sebanyak 92.058 orang per Mei 2021. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan tahun
2020 yang mencapai 93.374 orang dan sekitar 95.168 orang pada 2019 (lihat infografis).
Pengamat ketenagakerjaan Timboel Siregar menilai, penggunaan TKA merupakan keniscayaan
karena dunia global ter buka untuk semua orang. Hal serupa berlaku bagi pekerja migran
Indonesia (PMI) yang bekerja ke luar negeri.
Timboel mengatakan, penggunaan TKA di Indonesia dipengaruhi oleh ke bu tuhan negara akan
investasi dan pin jaman luar negeri. Terutama untuk membangun infrastruktur, menggerakkan
ekonomi, maupun sejenisnya.
Sementara itu, para investor dan kreditur ingin memakai pekerjanya lantaran lapangan kerja di
negara asalnya sudah jenuh. Meski begitu, pemerintah telah memiliki beberapa regulasi terkait
TKA.
Aturan tersebut tercakup dalam UU Nomor 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, PP Nomor
34/2021 tentang Penggunaan TKA, Keputusan Menaker Nomor 228/2019 tentang Jabatan
453