Page 517 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 OKTOBER 2021
P. 517
Masalahnya, dia melanjutkan, para pelaku usaha mikro itu menggantungkan pendapatan harian
dari usahanya. Maka dari itu, bantuan program Tenaga Kerja Mandiri ini diharapkan dapat
membantu pelaku usaha bertahan selama pandemi berlangsung.
"Program ini merupakan upaya yang dilakukan Kemnaker untuk menciptakan lapangan kerja dan
pe luang usaha bagi masyarakat yang ter dampak pandemic COvid-19 dan ke bi jalan PPKM
Level 4 yang berakibat pada pelemahan perekonomian,"ia menjelaskan.
Direktur Center of Economic and Law Studies, Bhima Yudhistira, melihat program pemulihan
sektor ketenagakerjaan melalui program TKM memang bertujuan baik. Hanya saja, menurutnya,
aplikasi di lapangan akan sangat sulit.
Pasalnya, implementasinya harus ada pembentukan kelompok terlebih dahulu. Dari sisi
pengawasan juga sulit. Pemerintah pusat melalui Kemnaker fokusnya terbagi antara Kartu
Prakerja dan subsidi upah.
Problem lainnya soal pendataan yang masih jauh dari ideal. Sehingga sulit melakukan verifikasi
apakah suatu kelompok betul-betul mendirikan wirausaha yang berkelanjutan.
"Sementara harus mengurus kelompok-kelompok ini sampai level bawah desa," katanya.
Kemudian soal sumber daya pendampingan. Salah satu poinnya ada janji melakukan
pendampingan. Kalau jumlahnya banyak, Bhima mempertanyakan bagaimana jalannya pen
dampingan. Apakah berjalan professional dan berkualitas? "Jadi belum di rasakan manfaatnya.
Sepertinya tidak co cok di bawah Kemnaker. Cocoknya di bawah Kemenkop UKM," katanya.
Ia juga mengkritisi soal metode pemberian bantuan pada daerah tertentu dengan tingkat
penganggurannya. Perlu dicek, apakah sasaran penerima bantuan masih berdomisili di wilayah
yang sama.
Ia mencontohkan, jika misalnya program disasar pada Kalimantan Timur. Ketika sektor
pertambangan sedang turun, maka banyak kantong pengangguran. Tetapi mereka yang
menganggur akan pulang kampung ke domisili asalnya.
"Harus ada ketepatan pendataan. Harusnya memang fokus, jangan hanya mengejar program
tapi ada sifat berkelanjutan,"ucapnya. Sandika Prihatnala, Erlina F. Santika, dan Wahyu Wachid
Anshory
Tujuan:
* Menciptakan tenaga kerja mandiri pemula sesuai dengan potensi daerah bagi penganggur dan
setengah penganggur dalam rangka menciptakan nilai tambah dan kesempatan kerja
masyarakat.
* Dipakai untuk tambahan modal usaha setelah penghasilan menyusut drastis selama dua tahun
terakhir akibat pandemi.
516