Page 119 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2020
P. 119

KJRI KUCHING BANTU PEMULANGAN PMI BERMASALAH MELALUI PLBN ENTIKONG

              KJRI  Kuching  membantu  pemulangan  atau  deportasi  sebanyak  264  orang  pekerja  migran
              Indonesia (PMI) bermasalah dari Depot Imigresen Bekenu, Sarawak melalui pos CIQ Tebedu
              menuju PLBN Entikong di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

              "Tidak  hanya  itu,  kami  dari  KJRI  juga  membantu  pemulangan  repatriasi  11  orang  PMI
              bermasalah, yang terdiri lima orang wanita dan 6 orang laki-laki. Mereka direpatriasi karena
              mengalami  permasalahan  dengan  majikan  tempat  bekerja  mereka  dan  ketiadaan  dokumen
              perjalanan  mereka,"  kata  Kepala  KJRI  Kuching, Yonny Tri Prayitno  di  Sarawak  Malaysia,saat
              dihubungi dari Kalbar, Rabu.

              Dia menjelaskan, sebelum pemulangan ke Tanah Air, para WNI itu terlebih dahulu dilakukan
              verifikasi dan proses protokol pencegahan COVID-19 baik di Shelter/Rumah Perlindungan KJRI
              Kuching  bagi  yang  direpatriasi  maupun  di  Depot  Bekenu  bagi  264  PMI  bermasalah  yang
              dideportasi itu.
              Menurutnya, proses pemulangan deportasi dan repatriasi 275 orang PMI tersebut berjalan lancar
              baik pada saat di pos CIQ Tebedu (wilayah Sarawak) sampai masuk ke PLBN Entikong yang
              diterima oleh satgas pemulangan PMI bermasalah BP2MI dan Imigrasi Entikong.

              "Seluruh proses kegiatan pemulangan dapat dilaksanakan berkat kerja sama dan koordinasi yang
              baik antara KJRI Kuching dengan Depot Imigresen Bekenu, Pos CIQ Tebedu dan pihak-pihak
              terkait di PLBN Entikong," katanya.

              Sementara itu, KJRI Kuching juga telah membantu pemulangan sepuluh remaja asal Kalimantan
              Barat yang menjadi korban iklan di media sosial, hingga dipekerjakan di rumah judi online di
              Kuching, Sarawak, Malaysia.

              "Kesepuluh WNI itu, saat ini sudah kami kembalikan ke daerah asalnya di Kabupaten Mempawah,
              Kalbar," katanya.

              Dia menjelaskan, 10 WNI itu bekerja di Kuching karena tergiur dijanjikan mendapat gaji besar
              dan sejumlah bonus lainnya melalui iklan kerja di media sosial.

              "Ke-10 orang WNI/PMI non prosedural warga Mempawah Kalbar, hari Senin (16/11) datang ke
              KJRI Kuching mengadukan telah ditipu oknum agen kerja melalui iklan di media sosial Facebook
              yang menjanjikan gaji besar ditambah bonus dan tempat tinggal," ungkapnya.
              Para remaja itu tidak tahan bekerja karena perlakuan majikannya yang kasar dan ringan tangan
              bila kalah dalam transaksi judinya yang dianggapnya para WNI/PMI tersebut membuat kesalahan
              dan kerugian, katanya.

              Bahkan ujarnya lagi, kerugian tersebut dibebankan kepada para mereka melalui gaji mereka
              yang dipotong bahkan tidak diberikan sama sekali.

















                                                           118
   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124