Page 109 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 NOVEMBER 2020
P. 109
Mangiring di Tanjungpinang, Minggu mengatakan, berdasarkan pendataan yang dilakukan
BP2MI Pusat, terdapat 123 PMI yang bekerja di Kepulauan Solomon yang sebagian besar dari
jumlah tersebut berasal dari Kepri.
PMI ASAL KEPRI DI KEPULAUAN SOLOMON AKAN DIPULANGKAN BERTAHAP
Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (UPT BP2MI)
Tanjungpinang Mangiring Hasoloan Sinaga mengatakan puluhan Pekerja Migran Indonesia (PMI)
asal Provinsi Kepulauan Riau di Kepulauan Solomon akan segera dipulangkan secara bertahap.
Mangiring di Tanjungpinang, Minggu mengatakan, berdasarkan pendataan yang dilakukan
BP2MI Pusat, terdapat 123 PMI yang bekerja di Kepulauan Solomon yang sebagian besar dari
jumlah tersebut berasal dari Kepri.
Mangiring mengatakan pemulangan pertama akan dilakukan pada 17 November 2020 oleh
perusahaan pengguna, PT BMSI Limited. Namun karena kapasitas yang terbatas, untuk tahap
pertama ada 30 PMI asal Kepri yang turut dipulangkan.
"Untuk kepulangan selanjutnya tentu akan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Apabila
kemampuan PT BMSI Limited terbatas, tentu kita akan menggunakan kekuatan negara untuk
membawa pulang PMI tersisa," katanya, Selain itu, kata dia, melalui Kedutaan Besar Republik
Indonesia (KBRI) di Port Moresby turut mendorong perusahaan pengguna PMI menyelesaikan
kewajibannya yang masih belum tuntas.
Sesuai dengan kewenangan yang ada, BP2MI juga melakukan upaya-upaya sesuai dengan
mekanisme yang ada. Bahkan berkomunikasi dengan agensi pengguna PT Bintan Meaning SI
(BMSI) Limited yang berkedudukan di Hongkong.
PMI asal Kepri bekerja di Kepulauan Solomon penyalurannya melalui PT Maharani Anugerah
Pekerti (Magrati).
"Dari penjelasan yang kami dapatkan, bahwa sebagian PMI yang bekerja di sana ada sudah
berakhir kontraknya pada September 2020. Kemudian yang lainnya masih berlanjut kontraknya,
namun karena pandemi aktivitas perusahaan menjadi terhenti, begitu juga dengan kemampuan
perusahaan," ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya terus melakukan upaya-upaya resmi melalui BP2MI yang diteruskan
ke KBRI di Port Moresby, sehingga ada solusi atas persoalan yang terjadi.
Mangiring pun telah berkomunikasi dengan PMI yang ada di sana bahwa kondisi mereka sedang
tidak baik, karena terbatasnya logistik yang tersedia.
Sementara itu, Legislator Komisi II DPRD Kepri Rudy Chua mengatakan pihaknya sudah
menampung keluh kesah keluarga PMI yang sedang bermasalah di Kepulauan Solomon.
Dia berharap masing-masing pihak bisa menyampaikan dan menjelaskan apa yang menjadi
persoalan. Politisi Partai Hanura tersebut mengaku prihatin, karena gaji pekerja Kepulauan
Solomon sudah beberapa bulan belum dibayar.
"Kita mengharapkan pihak-pihak terkait untuk mencarikan solusi dalam persoalan ini. Selain
semua PMI bisa dipulangkan, tentunya apa yang menjadi kewajiban perusahaan pengguna jasa
dapat menyelesaikan kewajibannya," tutur Rudy Chua.
108