Page 11 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 NOVEMBER 2020
P. 11

UMK LEBAK 2021 DIUSULKAN TETAP

              Dampak  Pandemi  COVID-19,  Pemerintahaan  Kabupaten  (Pemkab)  Lebak  memgusulan  tahun
              depan Upah Minimum Kabupaten (UMK) tidak ada kenaikan, berdasarkan, hasil rapat Dewan
              Pengupaha (Depeka).

              Karena itu, UMK Lebak untuk tahun 2021 sama dengan tahun 2020, yakni Rp2.710.654. "Rapat
              dihadiri oleh pemerintah yang diwakili oleh Dinas Tenaga Kerja, unsur akademisi, BPS, Apindo
              dan serikat buruh sepakat UMK Lebak 2021 tidak naik," terang Kepala Dinas Tenaga Kerja (Dis-
              naker) Lebak, Tajudin Yamin, Minggu (15/11).

              Tajudin juga mengatakan, rapat penetapan itu berlangsung pada Kamis (5/11) digelar di kantor
              Disnaker Lebak. Adapun alasan UMK Lebak tahun 2021 tidak naik, karena hasil hitungan angka
              inflasi dan PDB (Produk Domestik Bruto) turun drastis akibat pandemi Covid-19 yang berimbas
              pada semua sektor termasuk industri.

              "Disinilah  peran  pemerintah  untuk  menengahi  yang  akhirnya  disepakati  berdasarkan  angka
              inflasi dan PDB (Produk domestik bruto). Berita acara kemudian ditindak lanjuti diserahkan ke
              bupati dan sudah disepakati dan ditandatangan. kemudian kita dilaporkan ke Gubernur Banten,"
              ungkap Tajudin juga.

              Ia juga mengatakan, imbas dari Pandemi COVID 19 yang sudah dirasakan sejak Maret 2020 lalu,
              dari 252 perusahaan yang ada di Kabupaten Lebak, sudah tiga perusahaan yang tutup.

              Sedangkan karyawan yang dirumahkan sebanyak 902 orang dari sembilan perusahaan. Ketiga
              perusahaan yang tutup adalah PT Blaraja Sembada yang memproduksi sepatu dengan jumlah
              201 karyawannya, PT Bintang Sinema (bioskop) dan PT Parako yang memproduksi bahan triplek.

              "Ratusan karyawan yang dirumahkan tersebut dengan perjanjian, bila mana nanti buka kembali
              mereka akan kembali dipekerjakan," cetusnya.

              Hendro,  salah  seorang  buruh  yang  bekerja  di  pabrik  sepatu  di  Citeras,  Kecamatan
              Rangkasbitung, sangat menyayangkan keputusan dewan pengupah Kabupaten Lebak yang tidak
              mengusulkan adanya kenaikan UMK di tengah masyarakat sedang kesulitan ekonomi.

              Hal tersebut dinilai tidak selaras dengan kabupaten dan kota lain di Banten. Pasalnya, UMK Lebak
              selama ini selalu terendah di banding dengan kabupaten/kota yang ada di provinsi Banten.

              "Iya jelas, kesepakatan tersebut tidak sejalan dengan harapan buruh. Apa bisa mereka menjamin
              tahun depan semua kebutuhan hidup termasuk listrik tidak naik, harusnya pemerintah melihat
              ke situ," ucap Hendrik. (yas)























                                                           10
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16