Page 20 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 NOVEMBER 2020
P. 20
Judul Pengangguran dan Informalisasi Ekonomi
Nama Media sindonews.com
Newstrend Angkatan Kerja
Halaman/URL https://nasional.sindonews.com/read/233090/18/pengangguran-dan-
informalisasi-ekonomi-1605445911
Jurnalis Koran SINDO
Tanggal 2020-11-16 05:20:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
EKONOMI Indonesia masih akan melalui jalan terjal. Badan Pusat Statistik (BPS) pada 5
November 2020 telah mengumumkan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2020 minus 3,49%
secara tahunan (yoy). Tapi ini lebih baik dibandingkan triwulan II 2020, saat pertumbuhan
ekonomi minus 5,32% (yoy). Jika tidak ada kejadian yang luar biasa, masa paling berat memang
telah terlewati. Pada triwulan berikutnya (Oktober-Desember 2020) diperkirakan ekonomi akan
semakin baik.
Sodokan ekonomi terbesar justru datang dari sisi ketenagakerjaan. Pada Agustus 2020
pengangguran melonjak menjadi 9,77 juta orang (7,07%) dibandingkan dengan 7,10 juta orang
(5,23%) pada Agustus 2019. Artinya, hanya dalam tempo enam bulan pandemi menyebabkan
pertambahan pengangguran sebanyak 2,6 juta orang. Jika dirinci lebih detail, pengangguran di
perkotaan naik 2,7% dan di perdesaan naik 0,8%. Jadi, tekanan ekonomi lebih banyak terjadi di
perkotaan sehingga jumlah pengangguran di kota meningkat pesat. Salah satu akibat dari
pandemi ialah peningkatan pekerja di sektor informal. Pada Agustus 2019 jumlah pekerja
informal 55,88% dan formal 44,12%; sedangkan pada Agustus 2020 pekerja informal meningkat
menjadi 60,47% dan pekerja formal tinggal 39,53%. Pandemi menyebabkan peningkatan
"informalisasi ekonomi". Persoalan informalisasi ekonomi ini serius karena level kesejahteraan
pekerja menjadi menurun dan meningkatkan potensi pertambahan jumlah penduduk miskin.
PENGANGGURAN DAN INFORMALISASI EKONOMI
Ahmad Erani Yustika Guru Besar FEB Universitas Brawijaya, Ekonom Senior Indef
EKONOMI Indonesia masih akan melalui jalan terjal. Badan Pusat Statistik (BPS) pada 5
November 2020 telah mengumumkan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2020 minus 3,49%
secara tahunan (yoy). Tapi ini lebih baik dibandingkan triwulan II 2020, saat pertumbuhan
ekonomi minus 5,32% (yoy). Jika tidak ada kejadian yang luar biasa, masa paling berat memang
telah terlewati. Pada triwulan berikutnya (Oktober-Desember 2020) diperkirakan ekonomi akan
semakin baik.
19