Page 128 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 NOVEMBER 2020
P. 128

Hongkong dan Taiwan guna mencegah penempatan Pekerja Migran Indonesia yang tidak sesuai
              prosedur.
              "Kemnaker akan bertindak tegas dan menerapkan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-
              undangan jika ditemukan adanya CPMI yang tidak memilki dokumen penempatan yang tidak
              sesuai,"jelasnya.

              Sementara  itu,  dr.  Andita  Indramawan,  dari  Kementerian  Kesehatan,  mengatakan  setelah
              melakukan sidak atas kerjasama Kemnaker dan Kemenkes bahwa di perusahaan P3MI ini sudah
              menjalankan protokol kesehatan sebagaimana mestinya.

              "Para PMI ini sangat diutamakan pelindungan terutama bagi kesehatannya dengan menekankan
              penerapan protokol kesehatan yang ketat sebelum diberangkatkan," katanya.

              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  terus  mensosialisasi  Undang-Undang  Nomor  11
              Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Kluster Ketenagakerjaan. Kali ini, sosialisasi dilakukan di Hotel
              Ciputra, Jakarta Barat, Selasa, 17 November 2020.

              Sosialisasi diberikan kepada pengawas dan stakeholder mitra pengawas ketenagakerjaan guna
              memiliki pemahaman yang sama.

              Dirjen Binwasnaker dan K3, Haiyani Rumondang, mengatakan, UU Cipta Kerja telah mengubah,
              menghapus, atau menetapkan pengaturan baru terhadap beberapa ketentuan yang telah berlaku
              dan ada.
              Ini meliputi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; Undang-Undang
              Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional; Undang-Undang Nomor 24 tahun
              2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial; dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017
              tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
              Menurut Haiyani, perubahan ketentuan ketenagakerjaan yang terdapat dalam UU Cipta Kerja
              akan memengaruhi pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan.

              Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi agar terdapat pemahaman yang sama, baik di internal
              pengawasan  ketenagakerjaan,  maupun  stakeholder  mitra  pengawas  ketenagakerjaan,  dalam
              melaksanakan fungsi pengawasan ketenagakerjaan.

              Sehingga  fungsi  pengawasan  ketenagakerjaan  dapat  berjalan  dengan  baik,  meskipun  belum
              terdapat peraturan pelaksananya.

              "Keberhasilan  kegiatan  pengawas  ketenagakerjaan  di  dalam  mengawasi  dan  menegakkan
              pelaksanaan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan di perusahaan, tidak terlepas dari
              peran stakeholder mitra pengawas ketenagakerjaan," kata Haiyani.

              Selain  pengawas  ketenagakerjaan,  sambungnya,  mitra  tersebut  merupakan  pihak  yang
              berhubungan langsung dengan perusahaan, pengusaha, maupun pekerja/buruh.
              Mereka menjadi pihak pertama yang akan menjadi tempat konsultasi dan penasehatan teknis
              terkait permasalahan ketenagakerjaan, tidak terkecuali substansi yang terdapat dalam UU Cipta
              kerja, terutama kluster ketenagakerjaan.

              "Oleh  karena  itu,  perlu  mempersiapkan  diri  dengan  memahami  isi  substansi  kluster
              ketenagakerjaan Undang-Undang Cipta Kerja, sehingga dapat memberikan pemahaman yang
              utuh kepada masyarakat, terutama masyarakat industri," ucapnya.




                                                           127
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133