Page 194 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 NOVEMBER 2020
P. 194
Judul Program Kartu Prakerja Ternyata Salah Sasaran, Kok Bisa?
Nama Media krjogja.com
Newstrend Kartu Pra Kerja
Halaman/URL https://www.krjogja.com/peristiwa/nasional/program-kartu-prakerja-
ternyata-salah-sasaran-kok-bisa/
Jurnalis redaksi
Tanggal 2020-11-27 11:10:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 7.500.000
News Value Rp 22.500.000
Kategori Ditjen Binalattas
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
neutral - Kecuk Suhariyanto (Kepala BPS) 66,47 persen penerima Kartu Prakerja itu statusnya
adalah pekerja. Sementara 22,24 persennya pengangguran, dan 11,29 persennya merupakan
Bukan Angkatan Kerja (BAK)
neutral - Kecuk Suhariyanto (Kepala BPS) Artinya income mereka sangat terbatas. Oleh karena
itu bisa dimaklumi, meskipun statusnya mereka bekerja, mereka apply dalam program kartu
prakerja
neutral - Kecuk Suhariyanto (Kepala BPS) Artinya income mereka sangat terbatas. Oleh karena
itu bisa dimaklumi, meskipun statusnya mereka bekerja, mereka apply dalam program kartu
prakerja
Ringkasan
Program Kartu Prakerja yang diluncurkan pemerintah pada April 2020 mendapatkan antusiasme
yang tinggi dari masyarakat. Mulanya, program ini direncanakan untuk menangani
pengangguran di Indonesia agar mendapatkan pelatihan, baik untuk berwirausaha maupun
upskilling sebagai bekal untuk mencari kerja.
Dalam situasi pandemi covid-19, pemerintah memutuskan untuk menggulirkan program Kartu
Prakerja ini merangkap sekaligus sebagai bantuan sosial, utamanya bagi masyarakat tuna karya
yang terdampak pandemi.
Namun, temuan Badan Pusat Statistik (BPS) justru bertolak belakang dengan tujuan program ini
diluncurkan. Dimana mayoritas penerima Kartu Prakerja justru berstatus bekerja, yakni 66,47
persen
193