Page 199 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 NOVEMBER 2020
P. 199

Dalam situasi pandemi covid-19, pemerintah memutuskan untuk menggulirkan program Kartu
              Prakerja ini merangkap sekaligus sebagai bantuan sosial, utamanya bagi masyarakat tuna karya
              yang terdampak pandemi.

              Namun, temuan Badan Pusat Statistik (BPS) justru bertolak belakang dengan tujuan program ini
              diluncurkan. Di mana mayoritas penerima Kartu Prakerja justru berstatus bekerja, yakni 66,47
              persen.

              "66,47 persen penerima Kartu Prakerja itu statusnya adalah pekerja. Sementara 22,24 persennya
              pengangguran, dan 11,29 persennya merupakan Bukan Angkatan Kerja (BAK)," papar Kepala
              BPS, Kecuk Suhariyanto seperti dikutip, Jumat (27/11).

              Sebagai catatan, Kecuk menambahkan, dari penerima Kartu Prakerja yang masih bekerja, sekitar
              63 persennya berstatus pekerja penuh.

              Sisanya sebesar 36 persen merupakan pekerja tidak penuh atau bekerja di bawah 35 jam per
              minggu. Kelompok ini tergolong sebagai pekerja paruh waktu atau setengah pengangguran.

              "Artinya income mereka sangat terbatas. Oleh karena itu bisa dimaklumi, meskipun statusnya
              mereka bekerja, mereka apply dalam program kartu prakerja," tukas dia.

              Reporter: Pipit Ika Ramdhani Sumber: Liputan6.com [idr].



















































                                                           198
   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204