Page 221 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 NOVEMBER 2020
P. 221

Ketua  FSPMI  Sumut,  Willy  Agus  Utomo  menyebut,  Gubernur  Sumut  Edy  Rahmayadi  telah
              mengeluarkan surat edaran nomor 561 kepada kepala daerah agar mengikuti dan memedomani
              Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja yang memerintahkan kepala daerah agar tidak menaikan
              UMP dan UMK pascapandemi Covid-19.

              "Kami  menolak  sikap  Gubernur  yang  terkesan  tak  peduli  akan  nasib  buruh  di  Sumut.  Kami
              menolak tidak ada kenaikan UMP dan UMK di wilayah Sumut," kata Willy, Jumat (27/11/2020).

              Willy mengatakan, jika alasannya untuk meningkatkan perekonomian dengan menaikkan upah
              maka daya beli kaum pekerja buruh dan keluarganya tetap terjaga, produk-produk perusahaan
              laku terjual di pasaran, dan ekonomi akan tumbuh.

              "Di saat ekonomi terpuruk, perusahaan bangkrut, kaum pekerja buruh jugalah yang menjadi
              korban PHK dan dirumahkan secara massal, bahkan hak-haknya yang tidak dipenuhi dan kasus-
              kasus yang dilaporkan juga tak kunjung dapat diselesaikan oleh pemerintah," ungkap Willy.

              Untuk itu, meminta Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam menetapkan upah minimum tidak
              lagi mengacu kepada SE Menaker-RI, namun berdasarkan konstitusi negara UUD 1945, UU No
              13/2003 Tentang Ketenagakerjaan maupun PP No 78/2015 Tentang Pengupahan.

              "Kami berharap UMK/UMSK se-Sumatera Utara tahun 2021 bisa naik sebesar 8 persen," ujarnya.

              Hera Yunita Siregar dari F-SBSI Kikes Sumut mengatakan, pihaknya menilai bahwa SE yang
              dibuat oleh Menaker-RI Ida Fauziah dan UMP Sumut tahun 2021 yang ditetapkan Gubsu Edy
              Rahmayadi cacat hukum dan tidak sah, karena mengangkangi ketentuan dalam UUD 1945, UU
              No.  13/2003  Tentang  Ketenagakerjaan  maupun  PP  No.  78/2015  Tentang  Pengupahan  dan
              dilakukan  tanpa  melalui  proses  pembahasan  musyawarah  mufakat  dalam  rapat  Dewan
              Pengupahan Provinsi Sumut.

              Martin Silitonga dari SBSI 92 mengaku, pihaknya sudah melayangkan surat pernyataan sikap ke
              Gubsu dan instansi lainya terkait tuntutan para buruh di Sumut.





































                                                           220
   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225   226