Page 73 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 NOVEMBER 2020
P. 73

MALANGNYA TKW INDRAMAYU YANG ALAMI DEPRESI DI TAIWAN, CALO MINTA RP
              15 JUTA JIKA INGIN DIPULANGKAN
              Nasib  malang  menimpa  Caskewi,  (28)  seorang  Pekerja  Migran  Indonesia  (PMI)/TKW  asal
              Kabupaten  Indramayu  yang  alami  depresi  parah  di  Taiwan.  Sudah  terkena  musibah,  pihak
              keluarga pun diketahui juga dimintai uang sebesar Rp 15 juta oleh pihak sponsor atau calo jika
              ingin Caskewi dipulangkan ke tanah air.

              Ayah Caskewi, Wartana (47) mengaku terpukul dengan permintaan uang tersebut oleh pihak
              calo.

              "Kata pihak sponsor tuh, 'Pak, anak bapak kalau mau pulang ada biayanya sekitar Rp 15 juta,'
              bilang begitu katanya untuk pulang," ujar dia menirukan percakapan dengan pihak calo kepada
              Tribuncirebon.com  saat  ditemui  di  kediamannya  di  Desa  Jayalaksana,  Kecamatan
              Kedokanbunder, Kabupaten Indramayu, Minggu (29/11/2020).

              Uang Rp 15 juta itu, disampaikan Wartana, diminta pihak calo sebagai potongan dua bulan gaji
              Caskewi yang belum lunas saat bekerja di Taiwan. Menurut Wartana, Caskewi berangkat ke
              Taiwan pada 7 bulan lalu pada bulan April 2020 lalu. Berangkatnya Caskewi ini merupakan kali
              kedua setelah sebelumnya sempat pulang ke tanah air.

              Meski  demikian,  ia  tidak  mengetahui  secara  pasti  apakah  status  TKW  dari  putri  sulungnya
              tersebut resmi atau ilegal. "Saya kurang tahu ilegal tidaknya, karena buta huruf sih sayanya tidak
              tahu," ujar dia.

              Wartana berharap, pemerintah bisa membantu pemulangan anaknya ke tanah air. Sementara
              itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Indramayu, Sirojudin mengaku geram dengan tindakan yang
              dilakukan oleh pihak calo.

              "Saya bilang ke mereka jangankan Rp 15 juta, sepeser pun jangan keluar," ujar dia.

              Ia juga meminta agar semua pihak mulai dari pemerintah daerah, provinsi, dan pusat harus hadir
              bertanggungjawab melindungi PMI yang mendapat permasalahan.

              Terutama  pihak  Perusahaan  Jasa  Tenaga  Kerja  Indonesia  (PJTKI)  yang  memberangkatkan,
              dengan tegas, Sirojudin meminta agar perusahaan itu bertanggungjawab.

              Lanjut  dia,  DPRD  Kabupaten  Indramayu  pun  tidak  segan  melakukan  pemanggilan  terhadap
              perusahaan  melalui  Dinas  Tenaga  Kerja  (Disnaker)  Kabupaten  Indramayu.  "Mereka  harus
              bertanggungjawab dong, orang lagi susah kok dimintain duit, besar lagi. Saya akan kawal terus
              kasus ini," ujar dia.























                                                           72
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78