Page 87 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 NOVEMBER 2020
P. 87

SAATNYA PEMERINTAH REALISASIKAN TUJUAN PEMBENTUKAN UU CIPTAKER

              Omnibus  law  UU  Cipta  Kerja  telah  disahkan  dan  resmi  diundangkan  setelah  Presiden  Joko
              Widodo membubuhkan tanda tangan pada 2 November lalu. Kini tugas pemerintah adalah fokus
              pada sosialisasi UU dan upaya merealisasikan tujuan pembentukan omnibus law ini. Begitu kata
              praktisi  hukum  yang  juga  dosen  di  Palembang,  Sumatera  Selatan,  Darmadi  Djufri  kepada
              wartawan,  Minggu  (29/11).  Menurutnya,  pemerintah  harus  diberi  kesempatan  untuk
              membuktikan UU Cipta Kerja mampu mempercepat langkah pemerintah meningkatkan lapangan
              pekerjaan bagi rakyat Indonesia.

              “Ini komitmen yang disampaikan Presiden Jokowi dengan target lapangan kerja untuk 2,7 juta
              sampai  3  juta  angkatan  kerja  per-tahun,  meski  di  tengah  pandemi  tentu  kini  tantangannya
              menjadi berbeda,” ujarnya.

              Secara substantif, tujuan omnibus law adalah upaya reformasi regulasi yang dimaksudkan untuk
              menyederhanakan sejumlah UU yang saling berkaitan dan tumpang tindih menjadi suatu regulasi
              baru yang terintegrasi.

              Secara sederhana, omnibus law adalah penyederhanaan beberapa UU menjadi suatu regulasi
              terpadu.  Sedangkan  secara  taktikal,  UU  Cipta  Kerja  bertujuan  untuk  meningkatkan  dan
              mengentaskan Indonesia dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income
              trap. “Hal inilah yang membuat Jokowi menginginkan omnibus law disegerakan karena terbukti
              menjadi hambatan bagi investasi dan pembangunan ekonomi,” ujar pemilik law firm Darmadi
              Djufri & Associates ini.

              Omnibus law, sambungnya, telah lama dikenal dalam ilmu hukum tata negara. Pada dasarnya
              sama  dengan  perundangan  lain  karena  penyusunannya  mengacu  pada  UU  15/2019  tentang
              Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dan UU MD3. “Kini, setelah UU Cipta Kerja resmi
              diundangkan, kita menunggu pembahasan RUU Perpajakan sebagai omnibus law kedua yang
              dicanangkan Jokowi,” ujar Dewan Pakar Merah Hati Institut ini.

              Darmadi mengajak masyarakat Indonesia untuk berprasangka baik dan menunggu sosialisasi
              dan upaya realisasi tujuan UU Cipta Kerja, karena sejumlah klaster di Undang-undang tersebut
              secara  tegas  menginginkan  pemangkasan  birokrasi  dalam  pengurusan  perijinan  berusaha,
              kemudahan berusaha dan peningkatan investasi, peningkatan kompetensi angkatan kerja, serta
              pemberdayaan para pelaku usaha kecil menengah (UMKM).
              “Pemerintah menargetkan pertumbuhan investasi hingga 6,6 persen hingga 7 persen per-tahun,
              tumbuhnya pengusaha-pengusaha baru, serta perluasan lapangan kerja bagi lulusan SLTA dan
              perguruan tinggi, serta pembangunan rumah layak huni guna meningkatkan taraf hidup dan
              kesehatan masyarakat,” tandas mantan anggota DPRD Sumatera Selatan ini.

              EDITOR: WIDIAN VEBRIYANTO  Tag: UU CIPTAKER CIPTA KERJA DARMADI DJUFRI.



















                                                           86
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92