Page 261 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 SEPTEMBER 2020
P. 261

Maraknya penyebaran COVID-19 di perkantoran pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar
              (PSBB) Transisi menjadi salah satu alasan Pemprov DKI Jakarta menarik rem darurat. Salah satu
              kebijakan PSBB biasa ini adalah memberlakukan lagi kebijakan bekerja di rumah.

              Menurut Gugus Tugas Penanganan COVID-19, per 29 Juli tercatat 90 kantor menjadi klaster
              penularan dengan total 459 orang dinyatakan positif.

              Pasal 9 Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 88 Tahun 2020 menetapkan batasan kapasitas
              jumlah orang yang bekerja di kantor selama PSBB ialah paling banyak 25 persen untuk sektor
              non esensial. Sementara untuk 11 sektor esensial, kapasitasnya lebih besar, yakni 50 persen.

              Sanksi  progresif  bagi  perusahaan  diatur  dalam  Peraturan  Gubernur  Nomor  79  tahun  2020.
              Ketahuan melanggar satu kali didenda Rp50 juta, dua kali sebanyak Rp100 juta, dan tiga kali
              sebanyak Rp150 juta. Jika masih melanggar maka izin usaha akan dicabut.

              Namun, masih banyak pengusaha membandel, terlihat dari kanal laporan warga dari Jakarta Kini
              (Jaki), aplikasi yang dikembangkan oleh pemprov.

              Pada hari pertama PSBB, 14 September, masuk aduan bahwa sebuah kantor di Jakarta Pusat
              tidak melapor ketika ada  karyawan terinfeksi Corona. Kantor tersebut  juga  melanggar batas
              maksimal 25 persen pegawai masuk kantor. Sebuah kantor sektor usaha esensial juga diadukan
              karena melanggar batas maksimal 50 persen pegawai.

              Pada hari ketiga PSBB, sebuah kantor di Duren Sawit, Jakarta Barat dilaporkan karena tidak
              bilang  ke  Satgas  COVID-19  ada  karyawan  yang  positif.  Kantor  itu  pun  disebut  enggan
              memberlakukan kerja dari rumah dan mengabaikan protokol kesehatan.

              Apa Dampak PSBB Jakarta bagi Ekonomi?  Kantor Bank DKI di Pintu Besar Selatan Jakarta Barat
              bahkan dilaporkan mewajibkan karyawannya tetap masuk tetapi tidak perlu mengisi daftar hadir.
              Tujuannya untuk mengelabui petugas Dinas Tenaga Kerja yang hendak melakukan pemeriksaan.
              Satu lantai bisa diisi hingga 30 pekerja dan tidak ada jarak duduk, padahal di sana sudah ada
              tiga orang positif.

              "Mohon  maaf  sebelumnya,  saya  tidak  bisa  mengambil  gambar  atau  bukti  foto  karena  pasti
              ketahuan dari CCTV dan akan dicari siapa yang melapor," tertulis dalam laporan tersebut.

              Ketika  dikonfirmasi,  Sekretaris  Perusahaan  Bank  DKI  Herry  Djufraini  membantah  laporan
              tersebut. Dia mengklaim perusahaan telah menerapkan pembagian kerja dari rumah dan kerja
              di  kantor  sesuai  ketentuan  yang  berlaku.  Bank  DKI  juga  telah  memiliki  prosedur  terhadap
              pegawai  yang  terkonfirmasi  positif  COVID-19  sehingga  bisa  langsung  dilakukan  penjejakan
              kontak erat (  tracing  ) kemudian dilakukan tes.

              "Kesehatan pegawai merupakan prioritas utama sehingga kami terus berupaya meningkatkan
              kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan di lingkungan kantor Bank DKI baik kepada
              pegawai,  nasabah,  maupun  mitra  kerja  kami,"  kata  Herry  lewat  keterangan  tertulis,  Selasa
              (15/9/2020).

              Membandel  Kepala Dinas Ketenagakerjaan Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta Andri Yansyah
              mengatakan sepanjang dua hari pertama PSBB instansinya menggelar inspeksi mendadak (sidak)
              terhadap 130 perusahaan. Dari sana 10 perusahaan disanksi ditutup sementara. Enam ditutup
              karena COVID-19, dengan rincian tiga perusahaan di Jakarta Barat, satu di Jakarta Timur, dan
              dua  di  Jakarta  Selatan.  Empat  perusahaan  lain  ditutup  karena  tidak  menjalankan  protokol
              pencegahan COVID-19, dua di Jakarta Pusat dan dua di Jakarta Barat.

              Sidak adalah salah satu cara dinas memastikan perusahaan tak melanggar peraturan. Cara-cara
              lain adalah berkoordinasi dengan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang

                                                           260
   256   257   258   259   260   261   262   263   264   265   266