Page 88 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 SEPTEMBER 2020
P. 88

KLASTER KEMENKES: "TUDING WARGA TAK PATUH, TAPI DIRI SENDIRI ABAI"

              Dinas  Kesehatan  Pemerintah  Provinsi  DKI  Jakarta  merilis  kasus  penularan  COVID-19  di
              perkantoran, termasuk swasta dan kementerian/lembaga negara. Kasus terbanyak ditemukan di
              Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

              Di  sana,  per  18  September,  ditemukan  252  kasus.  50  kasus  tambahan  ditemukan  di  Badan
              Penelitian dan Pengembangan sehingga totalnya menjadi 302.

              Tirto  menghubungi  Sekjen  Kemenkes  Oscar  Primadi,  Direktur  Jenderal  Pencegahan  dan
              Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto, dan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan
              Masyarakat Kemenkes Widyawati untuk mengonfirmasi temuan pemprov sejak 17 September
              hingga 18 September. Semuanya tidak menanggapi pesan singkat dan telepon.

              Satu-satunya yang merespons adalah Kepala Bidang Media dan Opini Publik Kemenkes Busroni,
              namun juga tak ada jawaban. “Saya masih di lapangan, saya belum tahu [data Dinkes DKI],”
              ujarnya, Jumat (18/9/2020).

              Sementara  Juru  Bicara  Satuan  Tugas  Penanganan  COVID-19  Wiku  Adisasmito  mengatakan
              “semua bisa kena dan kalau kena berarti penularannya masih tinggi, berarti protokol kesehatan
              enggak dijalankan di situ, di mana pun itu.” Ini penting karena menurutnya jangan sampai “salah
              fokus dengan adanya [data] kayak gitu,” katanya kepada reporter Tirto, Kamis.

              Protokol Pencitraan
              Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansah langsung menunjuk hidung
              Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto atas situasi ini. Ia menegaskan Kemenkes sebagai
              garda terdepan kesehatan masyarakat seharusnya mampu menjadi contoh ketaatan terhadap
              protokol kesehatan.
              Menurutnya Terawan “tidak melaksanakan protokol kesehatan secara sungguh-sungguh.” “Tiap
              hari berkoar dan membuat syahwat pencitraan dengan menyebut masyarakat tidak patuh, tapi
              abai itu justru pada mereka sendiri,” ujar Trubus kepada reporter Tirto, Jumat.

              Tingginya  kasus  penularan  juga  mengindikasikan  pola  edukasi  dan  pengawasan  yang  tidak
              berjalan optimal, padahal selain mereka semestinya paham, sejak Juli 2020 Dinas Tenaga Kerja,
              Transmigrasi,  dan  Energi  DKI  Jakarta  juga  sudah  mengeluarkan  Surat  Keputusan  Kepala
              Disnaker No 1477 tahun 2020 yang mengatur masing-masing kantor wajib membentuk Satgas
              Internal COVID-19.

              Selain di Kemenkes, penularan cukup tinggi juga terjadi di Kementerian Perhubungan. Jumlahnya
              175 kasus. Lalu Kementerian Komunikasi dan Informasi dengan 65 kasus, Badan Pengawas Obat
              dan Makanan (BPOM) 89 kasus, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 106 kasus. Semua
              data per 18 September.

              Fakta banyaknya kementerian/lembaga yang jadi tempat penularan virus perlu menjadi titik balik
              evaluasi penanganan COVID-19, kata Trubus.

              “Karena kenyataanya gagal. Mereka [pemerintah] harus jujur saja jika sudah gagal. Masyarakat
              harus mengawasi. Apalagi di Jakarta sudah [zona] merah. Supaya ada solusi,” ujarnya.

              Utamakan Keterbukaan

              Trubus juga menyayangkan sikap Kemenkes yang tidak terbuka soal kasus penularan COVID-19
              di lingkungan internal. Memang tak ada pengumuman resmi dari mereka, pun sulit dikonfirmasi.



                                                           87
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93