Page 113 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 JUNI 2021
P. 113

Selain  itu,  pemerintah  memasukkan  substansi  teknis  kedua  yang  ada  dalam  konvensi  ILO
              tersebut ke dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan.
              "Pemerintah  serius  dan  tegas  dalam  melakukan  berbagai  upaya  konkret  untuk  mengurangi
              pekerja  anak  di  Indonesia,"  ujar  Menaker  Ida  saat  menjadi  keynote  speech  pada  Webinar
              Nasional tentang Pencegahan dan Perlindungan Pekerja Anak di Indonesia, Rabu (23/6/2021).

              Lebih  lanjut  dikatakan  Menaker  Ida,pemerintah  telah  menyusun  Rencana  Aksi  Nasional
              Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak (RAN-PBPTA) melalui Keputusan
              Presiden  Nomor  59  Tahun  2002.  RAN-PBPTA  ini  sebagai  acuan  dalam  penghapusan  bentuk-
              bentuk pekerjaan terburuk untuk anak tersebut, "Kita telah selesai melaksanakan RAN-PBPTA
              Tahap I dan Tahap II. Untuk saat ini kita sedang melaksanakan RAN-PBPTA Tahap III," ujarnya.

              Dalam menghapus bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak, Kemnaker telah melakukan
              lima upaya nyata.

              Pertama,  meningkatkan  pemahaman  melalui  sosialisasi  kepada  dunia  usaha  dan  masyarakat
              tentang bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk Anak.

              Kedua,  melakukan  upaya  pencegahan  dan  penghapusan  pekerja  anak  dari  BPTA  melalui
              berbagai program antara lain Program Zona/ kawasan Bebas 8 Pekerja Anak, dan Kampanye
              Menentang Pekerja Anak.

              Ketiga, pada tahun 2008 hingga 2020, Kemenaker telah melaksanakan Program Pengurangan
              Pekerja Anak dan telah berhasil menarik pekerja anak dari tempat kerja sebanyak 143.456 anak.

              Menurutnya,  tujuan  program  ini  guna  mengurangi  jumlah  pekerja  anak  dari  Rumah  Tangga
              Miskin (RTM) yang putus sekolah untuk ditarik dari tempat kerja melalui pendampingan di shelter
              dalam rangka memotivasi dan mempersiapkan anak kembali ke dunia pendidikan.
              "Program ini dapat berhasil dengan didukung oleh berbagai pihak, baik pemerintah maupun non
              pemerintah, termasuk masyarakat," ucapnya.

              Keempat, penguatan kapasitas penegak hukum norma Pekerja Anak dan BPTA melalui perluasan
              pendidikan dan pelatihan, seperti Bimtek pengawasan norma kerja anak Kelima, pelaksanaan
              kebijakan  untuk  pencegahan  dan  penanggulangan  Pekerja  Anak  dan  BPTA  baik  secara  pre-
              emptif, preventif dan represif oleh Pengawas Ketenagakerjaan melalui sosialisasi kepada stake
              holder, pemeriksaan ke perusahaan yang diduga mempekerjakan anak dan penyidikan.
              "Semua langkah yang diambil tersebut mencerminkan kerja sama dan sinergi dengan unsur-
              unsur pentahelix yang ada dan akan terus semakin ditingkatkan di masa depan," ujarnya.

              Ia juga mengemukakan bahwa salah satu langkah sinergi Pentahelix yang akan dilaksanakan
              dalam Mencegah Pekerja Anak Indonesia, yaitu Kemnaker bekerja sama dengan berbagai pihak,
              terutama dunia usaha untuk melaksanakan Pencanangan Indonesia Bebas Pekerja Anak Tahun
              2022 di Karawang International Industry City (KIIC), Modern Cikande 10 Industrial Estate (MCIE)
              di Karawang, Kawasan Industri Makasar (KIMA), Modern Cikande Estate (MCIE) di Banten, dan
              Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC) di Banten.












                                                           112
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118