Page 26 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 JUNI 2021
P. 26
Judul Krisis Pekerjaan yang Layak
Nama Media Kompas
Newstrend Lapangan Kerja
Halaman/URL Pg9
Jurnalis AGNES THEODORA
Tanggal 2021-06-24 04:07:00
Ukuran 283x152mmk
Warna Warna
AD Value Rp 182.535.000
News Value Rp 912.675.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Ringkasan
Laporan Bank Dunia "Prospek Ekonomi Indonesia: Mempercepat Pemulihan" yang dirilis pada
Juni 2021 menyoroti masih minimnya lapangan kerja yang layak dan berkualitas untuk
mendorong pertumbuhan masyarakat kelas menengah di Indonesia.
KRISIS PEKERJAAN YANG LAYAK
Laporan Bank Dunia "Prospek Ekonomi Indonesia: Mempercepat Pemulihan" yang dirilis pada
Juni 2021 menyoroti masih minimnya lapangan kerja yang layak dan berkualitas untuk
mendorong pertumbuhan masyarakat kelas menengah di Indonesia.
Satu dekade terakhir ini, pemerintah gencar menciptakan lapangan kerja dengan rata-rata 2,4
juta pekerjaan baru per tahun. Namun, lapangan kerja yang ada hanya mampu mengurangi
angka kemiskinan, tidak cukup untuk mengangkat taraf hidup masyarakat dari "rentan miskin"
dan "calon kelas menengah" (aspiring middle class) menjadi kelas menengah.
Laporan itu menyebut, 45,8 persen dari lapangan kerja yang tercipta pada periode 2008-2018
adalah pekerjaan berupah rendah serta minim perlindungan atau jaminan sosial. Pada tahun
2018, dari 85 juta pekerja bergaji tetap, hanya 13 juta orang yang upahnya sesuai dengan
standar taraf hidup keluarga kelas menengah. Sementara, hanya 3,5 juta pekerja yang mendapat
upah kelas menengah minimal Rp 3,75 juta per bulan (standar tahun 2018), berstatus pekerja
tetap (nonkontrak), dan mendapat perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
Laporan itu sejalan dengan data BPS bahwa per Februari 2021, pekerja di beberapa sektor
dengan serapan tenaga kerja tertinggi masih dibayar di bawah rata-rata upah nasional yang
besarnya Rp 2,86 juta. Sebut saja, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang menyerap
29,59 persen tenaga kerja nasional, tetapi rata-rata upah pekerjanya hanya Rp 1,93 juta per
bulan. Ada pula sektor perdagangan besar dan eceran yang menyerap 19,2 persen tenaga kerja
dengan rata-rata upah cuma Rp 2,43 juta per bulan.
Pandemi Covid-19 memperparah kondisi. Survei Angkatan Kerja Nasional oleh BPS menunjukkan,
porsi pekerjaan yang terhitung layak bagi kelas menengah menurun 5,2 persen dalam waktu
25