Page 60 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 JUNI 2021
P. 60
Judul Indonesia-Amerika Serikat Bahas Potensi Peningkatan Kerja Sama
Ketenagakerjaan
Nama Media merdeka.com
Newstrend Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Amerika Serikat
Halaman/URL https://www.merdeka.com/uang/indonesia-amerika-serikat-bahas-
potensi-peningkatan-kerja-sama-ketenagakerjaan.html
Jurnalis Haris Kurniawan
Tanggal 2021-06-23 19:20:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
positive - Anwar Sanusi (Sekretaris Jenderal Kemenaker) Kedua negara memberikan perhatian
khusus terhadap pentingnya pelatihan vokasi guna mendukung proses transisi dari dunia
pendidikan ke dunia kerja, khususnya dalam mengurangi pengangguran angkatan kerja muda
di Indonesia
positive - Anwar Sanusi (Sekretaris Jenderal Kemenaker) Potensi kerja sama ketenagakerjaan ini
bisa dalam bentuk peningkatan kompetensi pengawas ketenagakerjaan Indonesia maupun
sistem pengawasannya khususnya pada sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan
positive - Anwar Sanusi (Sekretaris Jenderal Kemenaker) Terkait pengawasan ketenagakerjaan,
Pemerintah AS juga mengapresiasi keberhasilan Pemerintah Indonesia dalam mengurangi
pekerja anak secara signifikan
neutral - Anwar Sanusi (Sekretaris Jenderal Kemenaker) Seiring peningkatan iklim investasi yang
lebih kondusif melalui regulasi UU Cipta Kerja yang baru ini, pemerintah Indonesia berharap
investor asing asal AS dapat berpartisipasi menanamkan modal di Indonesia guna menciptakan
lapangan kerja di Indonesia, meningkatkan daya saing, dan produktivitas pekerja Indonesia
Ringkasan
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mendorong
peningkatan kerja sama ketenagakerjaan dengan Amerika Serikat (AS). Potensi kerja sama yang
dapat dilakukan yakni pengembangan kapasitas (capacity building) untuk pejabat fungsional
ketenagakerjaan seperti pengantar kerja, pengawas ketenagakerjaan, mediator, dan instruktur;
dan pelatihan vokasi yang inklusif untuk pekerja perempuan, muda, dan kelompok rentan.
59

