Page 14 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2020
P. 14

Ketua  KSPI  Said  Iqbal  menerangkan,  Majelis  Hakim  MK  dalam  sidang  perdana  memutuskan
              dalam 14 hari ke depan akan melanjutkan sidang lanjutan. Pada sidang lanjutan tersebut, akan
              dibahas pokok-pokok perkara yang akan diujikan "Jadi hari ini sidang perdana judicial review
              tentang UU Nomor 11/2020 Cipta Kerja kami melakukan uji materiil dari pemohon," ujar Said
              Iqbal di Jakarta kepada INDOPOS, Selasa (24/11).

              Dia menyebut, pemohon judicial review berasal dari KSPSI dan mewakili kaum buruh. Hadir
              dalam sidang tersebut secara virtual tiga hakim MK. Mereka di antaranya hakim Arief Hidayat,
              Manahan dan Saldi Isra. "Sementara dari pemohon hadir Andi Gani, saya, dan kuasa Hotman
              Sitompul, serta kuasa hukum lainnya," bebernya.

              Pada sidang perdana itu, lanjutnya, majelis hakim meminta dan memberikan pendapat serta
              nasihat  terkait  perbaikan  legal  standing  dan  pokok-pokok  perkara.  Sementara  kuasa  hukum
              mengajukan resume uji materi pada pasal-pasal yang digugat.

              "Kami dari kaum buruh meminta perlindungan buruh dan investasi harus dipisah. Karena tidak
              mungkin jadi satu dalam UU Cipta Kerja," bebernya.

              Selain itu, masih ujar Said, pihaknya juga menyampaikan kepada majelis hakim bahwa MK telah
              memutuskan pada 14 Desember 2017 yang menyebut bahwa segala hak asasi yang menyangkut
              ekonomi, sosial dan budaya negara harus melindungi.
              Sementara  terkait  politik  negara  harus  menguranginya.  "Jadi  yang  berhubungan  dengan
              pesangon, UMP, PHK maka negara harus banyak melindungi buruh," tegasnya.

              Sementara pada UU Cipta Kerja, menurut Said hal itu dikurangi. UMK dibuat bersyarat, pesangon
              dikurangi nilainya, PHK batal demi hukum tidak sesuai aturan dihilangkan. Menurut MK, yang
              telah diputuskan sebelumnya itu semua tidak diperbolehkan.

              "Ini jelas negara abai. Kami minta outsourcing dan karyawan kontrak tidak boleh seumur hidup.
              Jelas itu menghilangkan masa kontrak dan jenis pekerjaan dihilangkan," tuntasnya, (nas)

              caption

              SIDANG ONLINE-Hakim Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat memimpin sidang pengujian formil
              Undang-Undang  Nomor  11  Tahun  2020  tentang  Cipta  Kerja  terhadap  UUD  1945  di  gedung
              Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (24/11/2020). Sidang tersebut beragendakan perbaikan
              permohonan.



























                                                           13
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19