Page 20 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2020
P. 20

Terkait pesangon yang totalnya berubah dari 32 menjadi 25 gaji pada UU Ciptaker, Hariyadi
              menerangkan formula pesangon 32 gaji pada UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
              tidak mencerminkan kondisi kemampuan dunia usaha. Dia menerangkan, perusahaan yang bisa
              melakukan secara penuh aturan tersebut kurang dari 7%.

              Jembatan Penghubung

              Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia
              Bidang Organisasi Keanggotaan dan Pemberdayaan (OKP), Anindya Bakrie Undang-Undang Cipta
              Kerja dipandang dunia usaha memberikan manfaat yang jauh lebih besar, yang akan menjadi
              game  changer  atau  great  reload  dalam  mengatasi  pandemi  Covid-19.  UU  ini  dapat  menjadi
              jembatan untuk menghubungkan beberapa hal yang disconnect atau tidak nyambung.

              Anindya  melihat  setidaknya  ada  tiga  hal  yang  masih  tidak  nyambung  itu.  Pertama  soal
              kemudahan investasi. Berdasarkan data BKPM, kesulitan yang sering dialami investor adalah
              32,6% soal izin, 17,3% mengenai keberadaan lahan, 15,2% regulasi dan kebijakan.
              "Ini kan sebenarnya lucu. Kita ingin ada investasi tapi kok izin sulit. Kita ingin membangun lahan
              pengadaannya sulit. Kita ingin mengundang investasi kok kebijakannya berbeda. Inilah yang
              menyebabkan walaupun sudah ada improvement yang luar biasa, tetapi hingga saat ini memang
              level Ease of Doing Business (EODB) berada di urutan 73. Jadi UU ini sangat dibutuhkan," ujar
              dia.

              Kedua adalah bonus demografi. Indonesia, terang Anindya, selalu disebut memiliki kekuatan
              demografi, baik dari sisi ukuran dan usia muda. Namun jika tidak diberi pekerjaan, maka akan
              menjadi pengangguran, di mana berdasarkan data Kadin ada sekitar 45 juta orang. Jumlah itu
              terdiri  atas  7  juta  pengangguran  terbuka,  2,2  juta  pengangguran  baru,  8  juta  setengah
              pengangguran, serta 28 juta part time. "Bukan part time itu jelek, tetapi 45 juta orang ini yang
              mesti kita pikirkan. Karena kalau tidak, bonus demografi bisa membuat tidak produktif," ucap
              Anindya.

              Ketiga adalah soal perpajakan. Dia menerangkan, sehabis program Tax Amnesty yang bagus
              dan  sangat  bermanfaat,  ke  depannya  pemerintah  harus  merapikan  data  basis  pajak  dan
              melakukan riset.

              Izin Berbasis Risiko

              Deputi  Bidang  Kerja  Sama  Penanaman  Modal  BKPM  Riyatno  menegaskan,  UU  Ciptaker  akan
              menyelesaikan hambatan-hambatan saat investor ingin memulai investasi di Indonesia. Kendala
              yang dihadapi investor saat mulai investasi yaitu banyaknya regulasi dan perizinan.

              "Nanti diberlakukan perizinan berusaha berbasis risiko. Kemudian perizinan tunggal untuk usaha
              mikro kecil dan juga dimungkinkan untuk pendirian PT khususnya untuk UMK," kata dia.

              Menurut  Riyatno,  masih  ada  beberapa  hambatann  investasi  yang  mencakup  penyelesaian
              sengketa perdata di pengadilan, kemudian memulai usaha, pendaftaran properti, perizinan untuk
              mendirikan bangunan, dan juga perdagangan lintas negara. Regulasi ini hadir untuk memenuhi
              kebutuhan pelaku usaha dalam memenuhi dalam memulai kegiatan usaha.

              Empat  hal  yang  diinginkan  pengusaha  yaitu kecepatan,  kemudahan,  efisiensi,  dan  kepastian
              hukum. Empat prinsip ini diwujudkan secara nyata di dalam UU Ciptaker. Pertama mengenai
              perizinan  berusaha  besar  melalui  sistem  Online Single  Submission  (OSS).  Kedua  yaitu  untuk
              meningkatkan kemudahan, pemerintah daerah memberikan pelayanan perizinan berdasarkan
              Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.




                                                           19
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25