Page 54 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2020
P. 54

sama  dengan  Kementerian  Agama.  Asosiasi/Forum  Asosiasi  dan  para  Pelaku  Usaha
              penyelenggara ibadah haji khusus dan umrah.
              Sedangkan  RPerpres  yang  terkait  dengan  pengaturan  usaha  di  bidang  penanaman  modal,
              sedang  dilakukan  sinkronisasi  pengaturan  alokasi  Bidang  Usaha  untuk  UMK  dan  Kemitraan
              dengan Pelaku Usaha Menengah dan Besar.

              RPerpres ini akan sejalan dengan RPP yang mengatur mengenai kemudahan. perlindungan, dan
              pemberdayaan UMKM dan Koperasi yang telah selesai disiapkan RPP nya dan di-upload di Portal
              UU Cipta Kerja.

              'Rancangan Perpres tentang Bidang Usaha Penanaman Modal atau yang kita kenal sebagai Daftar
              Prioritas Investasi (DPI), saat ini sedang dilakukan sinkronisasi agar sejalan dengan RPP lainnya,
              seperti  RPP  yang  terkait  dengan  UMKM  dan  Koperasi,  agar  seimbang  antara  kebutuhan
              mendorong investasi dengan perlindungan dan pemberdayaan UMKM " terang Airlangga.

              Ada  pun  yang  terkait  dengan  RPP  Perdagangan  dan  RPP  Perindustrian,  sudah  dilakukan
              sinkronisasi dan harmonisasi proses bisnis antara kedua sektor, agar terpadu dan terintegrasi
              dalam pelaksanaannya di lapangan. Saat ini masih menunggu proses fina-lisasi hasil harmonisasi
              untuk dituangkan ke dalam RPP Perdagangan dan juga di RPP Perindustrian.

              Sedangkan  yang  berkaitan  dengan  penyelesaian  RPP  Kawasan  Perdagangan  Bebas  dan
              Pelabuhan Bebas (KPBPB), saat ini Kemko Perekonomian sedang mengharmonisasikan berbagai
              skema insentif dan kemudahan, dengan kondisi empirik pelaksanaannya di lapangan pada saat
              ini, terutama terkait dengan perlakuan perpajakan, kepabeanan dan cukai (insentif fiskal), serta
              berbagai kemudahan perizinan dan insentif non-fiskal.

              Melihat perkembangan penyiapan peraturan pelaksanaan UU Cipta Kerja yang sangat progresif
              ini. Pemerintah sangat yakin target waktu penyelesaian yang ditetapkan dalam UU Cipta Kerja,
              yaitu tiga bulan sejak diundangkan akan dapat dicapai, dengan tetap memberikan mang yang
              seluas-luasnya kepada masyarakat dan seluruh stakeholder untuk memberikan masukan dalam
              penyusunan dan pembahasannya.

              "Pemerintah optimistis akan dapat menyelesaikan semua Peraturan Pelaksanaan ini tepat waktu,
              dengan tetap membuka kesempatan yang cukup luas kepada masyarakat untuk memberikan
              masukan dalam penyelesaian seluruh RPP dan RPerpres aturan turunan UU Cipta Kerja," tutup
              Airlangga. [HER/E-81





























                                                           53
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59